Related Articles

4 Comments

  1. Abu said

    Dhomir sya’ni termasuk isim dan memiliki posisi i’rob sesuai dengan amilnya. Hanya saja dhomir sya’ni tidak pernah berposisi majrur. Ibnu At-Thorowah menggolongkan dhomir sya’ni sebagai harf dengan alasan dhomir sya’ni membuat harf إِنَّ menjadi tidak memiliki efek i’rob sebagaimana harf ” ماَ ” yang membuat ” كَيْفَ ” atau harf Jarr ” كـ ” menjadi tidak punya efek i’rob. Abu Hayyan cenderung setuju dengan Abu At-Thorowah.

    Dari kalimat di atas

    Artinya kata ataw jumlah yang jatuh setelah dhomir sya’ni tidak lg dipengaruhi amil nawasikh yang jatuh sebelum dhomir sya’ni ya ustadz?

    Reply
    1. Admin

      Masih dipengaruhi, tapi secara mahall. I’robnya kita bilang manshub mahallan. Wallahua’lam (Muafa)

      Reply
  2. muslimhasby1@gmail.com

    Kira kira itu keterangan nya mengambil di mana ngge

    Reply
    1. Admin

      tentu kitab-kitab bahasa, misalnya mughni al-labib karya ibnu hisyam

      Reply

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© 2014 - 2023 Allright Reserved. Design by IRTAQI Team.