Namanya sama dengan shahabat Nabi yang mulia; Ubay bin Ka’ab.
Tapi Ubay bin Kholaf kafir, Ubay bin Ka’ab mukmin yang dicintai Allah.
Gelarnya adalah ghithrif (الغطريف) artinya, seorang tokoh, pemimpin, dan orang mulia yang dermawan yang banyak kebaikannya.
Tetapi gelar yang diberikan masyarakat jahiliyyah itu tidak memberi manfaat sedikitpun di sisi Allah karena permusuhannya terhadap dakwah Rasulullah.
Dia adalah di antara orang yang paling sengit pemusuhannya, paling keras ejekannya, dan paling kejam dalam menyakiti Rasulullah.
Demikian bencinya kepada Rasulullah sampai dia bersumpah akan membunuh Rasulullah. Begitu sumpahnya sampai pada Nabi, maka beliau bersabda “Akulah yang akan membunuhnya, insya Allah”
Akhirnya benarlah nubuat Nabi Muhammad. Pada perang Uhud, Ubay bin Kholaf dibunuh Rasulullah dan dia menjadi satu-satunya musyrik yang dibunuh langsung oleh tangan Nabi.
Di antara hikmahnya;
Mari untuk tidak tertipu di hadapan Allah dengan gelar yang diberikan masyarakat. Betapapun mayoritas masyarakat husnudhon kepada kita bahwa kita adalah orang baik.
Tidak ada surat turun dari langit yang menyebut nama kita, yang menjamin bahwa kita adalah hamba yang tidak dimarahi Allah dan pasti selamat di akhirat.