Oleh Ustadz Muafa
Amal shalih itu pintunya banyak, jangan dibatasi dengan konsepsi yang kau ciptakan sendiri dengan akalmu atau alur pikir silogisme-mu. Itu membatasi rahmat Allah yang amat luas.
Misalnya engkau berkata dengan meremehkan: “Ah, selama dia belum masuk harokah/organisasiku, belum benar itu amalnya. Masih berdosa dia. Di akhirat masuk neraka”
Yaa laitahuu yata’allamu aktsar..
###
Mari beramal sesuai dengan kondisi yang dimudahkan Allah untuk kita. Sekali-kali jangan menyombongkan amal yang di mata kita kelihatan besar. Seorang hamba tidak tahu amal mana yang menyelamatkannya saat bertemu Rabbnya. Bisa jadi amal yang paling bermanfaat di akhirat adalah amal yang dikiranya remeh atau dianggap remeh orang lain. Sungguh, Rasulullah telah memberi tahu bahwa ada seorang laki-laki yang masuk surga “hanya” karena amalnya menebang pohon yang mengganggu kaum muslimin. Imam Muslim meriwayatkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ رَجُلًا يَتَقَلَّبُ فِي الْجَنَّةِ فِي شَجَرَةٍ قَطَعَهَا مِنْ ظَهْرِ الطَّرِيقِ كَانَتْ تُؤْذِي النَّاسَ
“Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu. dari Nabi ﷺ bersabda: ‘Aku melihat seseorang yang bersuka-ria dalam syurga karena menebang sebuah pohon dari tengah jalanan yang mengganggu kaum Muslimin'” (HR Muslim).