Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin).
Jika ada orang datang kepada Anda dengan lagak pongah, lalu dengan angkuhnya memerintahkan Anda pergi meninggalkan tanah, uang atau harta Anda karena dia ingin merampas dan menguasainya, maka jangan diserahkan!
Jika dia mengajak berkelahi dan berperang, maka lawanlah!
Jika Anda terbunuh, maka Anda mati syahid!
Jika Anda yang membunuhnya, maka dia masuk neraka!
Inilah ajaran gagah, pemberani, berjiwa luhur nan jantan dari Rasulullah ﷺ, yang jauh dari sifat lemah dan watak pengecut saat menghadapi perampok, penjajah,a dan para penindas serakah bin “crekel” yang maunya menang sendiri.
Ajaran yang membentuk jiwa muslim yang mahal penuh harga diri, yang tidak sudi menjadi bangsa budak dan tidak sudi bertekuk lutut oleh penindasan orang lain.
Hanya bersedia menghinakan diri di hadapan Allah, meski harus membayar nyawa!
Muslim meriwayatkan,
Artinya,
“Dari Abu Hurairah dia berkata, “Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah ﷺ seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika ada seorang lelaki yang ingin merampas harta bendaku?’ Beliau menjawab, ‘Jangan kamu berikan hartamu kepadanya!’ Laki-laki itu bertanya lagi, ‘Lalu bagaimana jika dia hendak membunuhku?’ Beliau menjawab, ‘Bunuhlah dia!’ Laki-laki itu bertanya lagi, ‘Lalu bagaimana pendapatmu kalau dia berhasil membunuhku?’ Beliau menjawab, ‘Maka kamu syahid’. Dia bertanya lagi, ‘Bagaimana pendapatmu jika aku yang berhasil membunuhnya?’ Beliau menjawab, ‘Dia yang akan masuk ke dalam api neraka’.”
Karena itulah, saat Belanda dan orang-orang Eropa menjajah Indonesia, ulama-ulama kita menyerukan jihad mengusir penjajah dan menyebut perang seperti itu sebagai perang syar‘i, sebab memang perang seperti itu didasarkan pada nas-nas syara’ yang memerintahkan membela darah, harta dan kehormatan semisal hadis di atas.
***
5 Syawwāl 1442 H ba‘da Isyā’