Oleh : Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Ketika al-Ḥallāj hendak dieksekusi, para murid dan pecintanya datang berkerumun untuk menyaksikannya. Mungkin perasaan mereka waktu itu campur aduk. Antara sedih, iba, dan takut campur geram. Melihat mimik-mimik muridnya seperti itu, al-Ḥallāj menghibur mereka dengan berkata,
“Kalian tidak usah galau berat. Nanti setelah 30 hari saya akan hidup kembali dan menemui kalian”
Al-Żahabī menceritakan ucapan al-Ḥallāj ini dengan redaksi sebagai berikut,
« «وَقَالَ أَبُو عُمَرَ بنُ حَيُّوْيَه: لَمَّا أُخرجَ الحَلَاّج لِيُقتلَ، مَضَيتُ وَزَاحمتُ حَتَّى رَأَيْتهُ، فَقَالَ لأَصْحَابِهِ: لَا يُهْولنَّكُم، فَإِنِّي عَائِدٌ إِلَيْكُم بَعْدَ ثَلَاثِيْنَ يَوْماً». [«سير أعلام النبلاء – ط الرسالة» (14/ 346)]
Artinya,
“Abū ‘Umar bin Ḥayyawaih berkata, ‘Tatkala al-Ḥallāj dikeluarkan (dari penjara) untuk dihukum mati, aku pergi dan berdesak-desakan (dengan orang-orang yang hendak menonton juga), hingga aku melihatnya. Dia berkata kepada murid-muridnya, ‘Kalian jangan galau berat. Karena aku akan kembali kepada kalian setelah 30 hari” (Siyaru A‘lāmi al-Nubalā’ juz 14 hlm 346)
Ucapan al-Ḥallāj ini seolah-olah ingin meniru segmen sejarah dalam kepercayaan Nasrani yang meyakini bahwa Yesus hidup lagi beberapa hari setelah wafat di tiang salib. Barangkali ucapan ini pula yang membuat sebagian sejarawan kristen Eropa meyakini bahwa al-Ḥallāj itu sebenarnya sudah masuk kristen diam-diam, mengingat kisah hidupnya dianggap sangat mirip dengan “perjuangan” Yesus.
Pertanyaannya, “Apa yang terjadi setelah kematian al-Ḥallāj?”
“Benarkah al-Ḥallāj hidup kembali setelah dihukum mati?”
“Apakah janji al-Ḥallāj itu dipenuhi olehnya?”
Jawabannya adalah “Tidak!”
Al-Ḥallāj tidak pernah hidup kembali dan tidak pernah bangkit dari kematian. Tidak ada riwayat bersanad muttaṣil dengan mata rantai perawi kedibel yang melaporkan hidupnya al-Ḥallāj setelah dieksekusi. Satu sanad saja tidak ada, apalagi sanad sahih atau hasan sekalipun. Tentu saja jangan berharap ada riwayat mutawatir yang mengabarkan al-Ḥallāj hidup kembali setelah dihukum bunuh.
Yang ada hanya mitos-mitos, legenda-legenda dan kabar burung yang nampaknya diciptakan oleh fans garis keras al-Ḥallāj. Salah satunya adalah legenda terlihatnya al-Ḥallāj setelah kematiannya berjalan sambil naik keledai di jalanan. Legenda seperti ini mirip seperti laporan-laporan persaksian melihat pocong, genderuwo, sundel bolong, endhas glundung, usus klewer, suster ngesot atau semisalnya yang tidak pernah bisa dibuktikan kebenarannya. Mitos dan legenda seperti ini juga ada di negeri kita seperti keyakinan sebagian orang bahwa mantan Presiden Sukarno sangat sakti, punya “karomah”, bisa melubangi drum besi hanya dengan tusukan jari dan masih hidup sampai sekarang bahkan menikah dengan Nyai Roro Kidul!
Karena itulah, berdasarkan ucapan al-Ḥallāj ini, al-Żahabī tidak ragu mengatakan bahwa al-Ḥallāj itu memang wataknya pendusta dan tukang manipulasi. Sampai-sampai menjelang matipun masih sempat membohongi murid-muridnya dan orang-orang yang berada di sana. Al-Żahabī berkata,
فَهَذِهِ حِكَايَةٌ صَحِيْحَةٌ تُوضِّحُ لَكَ أَنَّ الحَلَاّجَ مُمَخْرِقٌ كَذَّابٌ، حَتَّى عِنْدَ قتلِه». [«سير أعلام النبلاء – ط الرسالة» (14/ 346)]
Artinya,
“Ini (riwayat al-Ḥallāj berjanji hidup kembali) adalah kisah sahih yang menjelaskan kepada Anda bahwa al-Ḥallāj adalah seorang tukang manipulasi dan pendusta hingga saat-saat terakhirnya sekalipun” (Siyaru A‘lāmi al-Nubalā’, juz 14 hlm 346)
16 Ramadan 1443 H/18 April 2022 pukul 09.58