Oleh : Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Orang yang terbiasa dengan kamar mandi/ WC yang jorok, busuk dan kotor maka dia akan merasa baik-baik saja dengan pemandangan dan bau seperti itu.
Sebaliknya, orang yang mulai membiasakan dengan kamar mandi yang bersih, wangi, bahkan indah dan artistik, maka saat bertemu kamar mandi yang sedikit saja ada noda kuning, rambut atau ada satu dua hewan beterbangan, maka dia akan merasa risih, tidak nyaman, jijik dan tidak kerasan.
Pembiasaan lingkungan yang bersih, indah dan rapi akan membuatnya sensitif dengan lingkungan yang kotor dan jorok.
Seperti itulah perumpamaan orang dengan dosa-dosanya.
Jika dia terbiasa dengan dosa, maka dia akan merasa baik-baik saja. Dia sulit untuk merasakan betapa jorok, busuk dan kotor hatinya.
Tapi jika dia terbiasa membersihkan diri, menyucikan jiwa, memperindah akhlak, dan mewangikan hati, maka dia akan sangat sensitif dengan segala hal yang mengotori dirinya. Sekecil apapun.
Allah berfirman,
﴿قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (٩) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا ﴾ [الشمس: 9-10]
Artinya,
“Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu).Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.” (Q.S. Al-Syams: 9-10)
17 Syawal 1443 H/ 18 Mei 2022 M pukul 04.39