Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Begitu Anda pertama kali melihat Kakbah secara langsung, maka bersyukurlah.
Sebab tidak semua hamba diberi nikmat seperti itu.
Di momen ini ingatlah bahwa bangunan berbentuk kubus itu telah dimuliakan Allah dengan dinisbahkan kepada nama-Nya dan disebut Baitullah (rumah Allah).
Mintalah kepada Allah supaya Kakbah ditambah lagi kemuliaan dan kewibawaannya sehingga dengan begitu semakin tampak keagungan Allah yang ditaati makhluk-Nya dengan menghadap ke arah bangunan tersebut.
Doakan juga orang yang memuliakan Kakbah dengan mengunjunginya dalam prosesi haji atau umrah supaya mereka juga ditambah kemuliaan, kewibawaan dan kebaikannya. Tentu saja Anda akan termasuk dalam doa Anda sendiri karena saat itu Anda datang untuk berhaji atau berumrah.
Dengan niat seperti itu angkatlah kedua tangan Anda lalu lafalkan doa di bawah ini,
Artinya,
“Ya Allah, tambahilah rumah ini (Kakbah) pemuliaan, pengagungan, penghormatan dan kewibawaan. Tambahi pula orang yang memuliakannya, menghormatinya baik yang berhaji mengunjunginya maupun berumrah pemuliaan, penghormatan, pengagungan dan kebaikan.”
Setelah itu mintalah kepada Allah supaya kehidupan Anda setelah pulang umrah/haji nanti menjadi lebih baik lagi. Mintalah supaya hidup Anda lebih damai sampai maut datang menjemput. Yang selamat dari berbagai keburukan, musibah, bencana, kesusahan, kezaliman dan kesengsaraan. Yang bebas dari permusuhan dengan saudara dan kebencian. Anda mengingat bahwa Allah melarang bertengkar saat berkunjung ke tanah suci sehingga Anda memahami salah satu buah sifat mulia yang diinginkan Allah setelah pulang dari haji/umrah adalah menjadi pribadi yang lebih baik, pemaaf, tidak pendendam, dan tidak mempertahankan permusuhan. Anda yakin hanya Allahlah yang bisa memberikan ini semua dengan segala sifat kesempurnaan-Nya. Tambahan doa Anda berbunyi,
Artinya,
“Ya Allah, engkau adalah al-Salām, darimu kedamaian, maka buatlah kami hidup dengan kedamaian wahai Tuhan kami”
Setelah itu silakan berdoa apapun secara bebas untuk kebaikan dunia maupun akhirat Anda.
Al-Khaṭib al-Syirbīnī berkata,
Artinya,
“Jika sudah masuk Mekah dan melihat Kakbah, atau sampai di tempat yang (biasanya) dipakai untuk melihatnya tetapi tidak bisa melihatnya karena terhalang oleh kebutaan atau kegelapan atau hal semisal, maka silakan berdoa dan ini–disunahkan–dengan mengangkat kedua tangan, ‘Allāhumma zid hāżal baita tasyrīfan wa ta‘ẓīman wa takrīman wa mahābatan. Wa zid man syarrafahū wa karramahū mimman ḥajjahū awi‘ tamarahū tasyrīfan wa takrīman wa ta‘ẓīman wa birran. Allāhumma antassalām wa minkas salām faḥayyinā rabbanā bissalām.” (al-Iqnā‘, juz 1 hlm 255)
****
Dalil doa melihat Kakbah adalah riwayat yang tercantum dalam kitab al-Umm berikut ini,
Artinya,
“Dari Ibnu Juraij bahwa Nabi ﷺ jika melihat Kakbah maka beliau mengangkat kedua tangannya lalu berdoa, Allāhumma zid hāżal baita tasyrīfan wa ta‘ẓīman wa takrīman wa mahābatan. Wa zid man syarrafahū wa karramahū mimman ḥajjahū awi‘ tamarahū tasyrīfan wa takrīman wa ta‘ẓīman wa birran.” (al-Umm, juz 2 hlm 184)
Adapun tambahan doa minta keselamatan dan kehidupan yang damai, maka diriwayatkan Umar bin al-Khattāb membacanya saat melihat Kakbah. Sa‘īd bin al-Musayyab berkata,
Artinya,
“Aku mendengar dari Umar kalimat yang tidak seorangpun mendengarnya selain aku. Jika beliau melihat Kakbah aku mendengar beliau berdoa, ‘Allāhumma antassalām wa minkas salām faḥayyinā rabbanā bissalām.” (H.R.al-Baihaqī, juz 9 hlm 525)
Adapula riwayat marfū‘ mursal dari Makḥūl yang menguatkan atsar Umar di atas. Diriwayatkan Sa‘īd bin al-Musayyab juga membacanya jika melihat Kakbah.
***
Mari dihafalkan.
Jika serius, mungkin hanya 10 menit sudah hafal.
Semoga dengan amal menghafal tersebut Allah memudahkan untuk haji dan umrah yang berkualitas sehingga benar-benar mengubah kehidupan kita sepulang dari tanah suci.
18 Rajab 1444 H / 9 Februari 2022 M pukul 17.18