Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Begitu masuk putaran tawaf ke-4 sampai ke-7, disunahkan Anda membaca doa berikut ini,
Artinya,
“Ya Allah ampuni dan rahmatilah (aku). Maafkan dosaku yang engkau ketahui. Sesungguhnya engkau Maha Agung nan Mulia. Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat dan lindungi kami dari azab neraka.”
Al-Syāfi‘ī berkata,
Artinya,
“Lalu (disunahkan) berdoa pada empat putaran tawaf terakhir, ‘Allāhummagfir warḥam wa‘fu ‘ammā ta‘lam innaka antal a‘azzul akram. Allāhumma rabbanā ātinā fiddunyā ḥasanah wafil ākhirati hasanah waqinā ‘ażābannār.” (al-Umm, juz 2 hlm 230)
Kesunahan membaca doa di atas lebih dikuatkan saat berada di antara Rukun Yamānī dan Rukun Aswad.
***
Makna “Allāhummagfir warḥam” adalah meminta agar Allah mengampuni seluruh dosa-dosa kita, merahmati kita dan menyayangi kita.
Makna wa’fu ‘ammā ta’lamu adalah meminta agar Allah memaafkan semua kesalahan kita yang diketahui-Nya, entah kita sadar melakukan kesalahan tersebut ataukah tidak.
Makna innaka antal a’azzul akram adalah pengakuan dari kita bahwa Allah itu żat yang Maha mulia, yang harus melalui perjuangan yang tidak ringan jika ingin mendekat kepada-Nya, seperti perjuangan kita dalam haji dan umrah yang harus siap berkorban harta, tenaga, waktu, bahkan risiko wafat dalam ibadah. Kita juga mengakui Allah sebagai żat yang maha Mulia, yang jika memberi tidak harus diawali ada ketaatan ataupun kebaikan dari hamba-Nya.
Makna doa sapu jagat adalah meminta seluruh kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, lalu meminta supaya dilindungi dari kesengsaraan yang tiada tara yakni dari siksa neraka.
***
Adapun dasar doa di atas, maka telah terbukti dalam riwayat Sahih bahwa Rasulullah ﷺ banyak berdoa sapu jagat. Misalnya riwayat ini,
Artinya,
“Dari Anas dia berkata: “Do’a yang paling banyak dipanjatkan Nabi ﷺ adalah: ‘RABBANAA AATINAA FID DUN-YAA HASANAH WAFIL AAKHIRATI HASANAH WAQINAA ‘ADZAABAN NAAR Wahai Rabb kami, karuniakanlah kepada kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.'” (H.R. al-Bukhārī)
Maknanya, jika kita membacanya dalam situasi apapun, maka itu baik. Lebih-lebih situasi ibadah seperti tawaf.
Apalagi diriwayatkan Rasulullah ﷺ membaca doa ini saat tawaf. Al-Baihaqī meriwayatkan,
Artinya,
“Dari ‘Abdullāh bin al-Sā’ib bahwasanya beliau mendengar Nabi ﷺ berdoa di antara Rukun Bani Jumaḥ (rukun Yamānī) dengan Rukun Aswad, ‘rabbanā ātinā fiddunyā ḥasanah wafil ākhirati hasanah waqinā ‘ażābannār.” (Ma’rifatu al-Sunan wa Al-āṡār, juz 7 hlm 230)
Diriwayatkan Umar juga banyak membaca doa ini saat tawaf. Al-Baihaqī meriwayatkan,
Artinya,
“Dari Ḥabīb bin Ṣuhbān bahwasanya beliau melihat Umar bertawaf mengelilingi Kakbah sambil berdoa, ‘rabbanā ātinā fiddunyā ḥasanah wafil ākhirati hasanah waqinā ‘ażābannār” dan tidak ada doa lain beliau selain itu.” (H.R. al-Baihaqī, juz 9 hlm 565)
Adapun lafal yang mendahuluinya yaitu allahummagfir warḥam wa’fu ‘ammā ta’lam innaka antal a’zzul akram, maka ada riwayat sahih mauquf yang semakna, bahwa Ibnu Mas‘ud membacanya saat sai. Ibnu Abū Syaibah meriwayatkan,
Artinya,
“Dari Syaqīq beliau berkata, Abdullah bin Mas‘ūd jika bersai di perut lembah maka beliau berdoa, Rabbigfir warḥam innaka antal a‘azzul akram.” (H.R. Ibnu Abū Syaibah)
Barangkali dengan menggabung berbagai riwayat itulah kemudian al-Syāfi‘ī dengan segenap kemampuan bahasa Arab beliau yang sangat fasih, beliau merumuskan redaksi doa yang menggabung semuanya agar menjadi bentuk yang paling afdal.
***
Mari dihafalkan.
Semoga dengan amal menghafal tersebut Allah memudahkan untuk haji dan umrah yang berkualitas sehingga benar-benar mengubah kehidupan Anda sepulang dari tanah suci.
20 Rajab 1444 H / 11 Februari 2022 pukul 14.49