Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Jawabannya adalah dilepas di samping badan.
Jadi, setelah mengangkat tangan sambil mengucapkan sami‘allāhu liman ḥamidah, maka tangan bukan disedekapkan lagi sebagaimana posisi tangan saat berdiri setelah takbiratul ihram. Tetapi dilepas biasa di samping badan. Al-Khaṭīb al-Syirbīnī berkata,
Artinya,
“Jika sudah berdiri tegak, maka dia (orang yang salat) melepaskan kedua tangannya dan berkata ‘rabbanā lakal hamdu’ secara pelan, baik statusnya imam, munfarid maupun makmum.” (Mugnī al-Muḥtāj, juz 1 hlm 367)
Demikianlah penjelasan dalam mazhab al-Syāfi‘ī.
Adapun yang mensunahkan bersedekap kembali, di antaran ulama salafi yang berpendapat demikian adalah Ibnu Bāẓ dan Ibnu ‘Uṡaimīn. A.Hassan, guru PERSIS setahu saya juga seperti ini pendapatnya. Ibnu Ḥajar al-Haitamī dalam fatwanya memilih pendapat ini.
Al-Albānī, walaupun sesama ulama salafi dengan Ibnu Bāz dan Ibnu ‘Uṡaimīn, tetapi beliau menolak pendapat seperti itu dengan argumentasi tidak ada hadis sahih lugas yang menyatakannya.
22 Zulhijah 1444 H/ 10 Juli 2023 pukul 17.00