Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
“Lelaki yang bukan target utama, biasanya sang istri akan selalu menemukan kelemahan dan kekurangannya. Demikian pula sebaliknya.”
Tidak semua orang menikah dengan idamannya.
Dengan orang yang dicintainya.
Dengan the most wanted.
Sangat banyak orang menikah dengan orang yang menjadi prioritas ke 2,3,4 bahkan tidak diprioritaskan sama sekali.
Jika tidak dikembalikan pada iman, maka kekecewaan masa muda seperti ini bisa berdampak pada rumah tangga seumur hidup.
Pasangan akan membesar-besarkan kelemahan dan mendramatisasi setiap kekurangan.
Jika dalam kondisi rentan ini dia melongok ke luar rumah mencari peluang “yang lebih baik” maka potensi rusaknya bisa semakin besar.
Bisa terjadi konflik besar dan bisa berakhir dengan perpisahan.
Berbeda jika kembali ke sifat qanaah, nriman, dan bersyukur.
Maka semua yang tidak disukai dari pasangannya bisa berubah menjadi berkah besar sebagaimana diisyaratkan Allah,
Artinya,
“Jika kamu tidak menyukai mereka, (bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak di dalamnya.” (Q.S. al-Nisā; 19)
Banyak sekali kasus orang ingin menikahi idamannya, begitu dikabulkan ternyata Allah sudah menyiapkan ujian berat untuknya yang tidak ia prediksikan.
Ada yang kuat dan lanjut, tapi tak jarang juga yang tidak kuat lalu memilih pisah.
20 September 2023/ 5 Rabi’ul Awal 1445 H pukul 09:17