Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Ada sebagian hamba Allah yang ilmunya dibuat tersebar luas, tapi gurunya dibuat majhul, walaupun muridnya dibuat terkenal. Contoh hamba Allah yang seperti ini adalah Ibnu Ājurrūm .
Ada juga yang ilmunya tersebar luas, tapi gurunya majhul dan muridnya juga majhul seperti al-‘Imrīṭī.
Ada juga yang ilmunya tersebar luas dengan guru yang jelas dan murid yang jelas seperti al-Nawawi.
Ada yang diberi hafalan Al-Qur’an tapi tidak diberi bahasa Arab. Ada yang diberi bahasa Arab tapi tidak dengan ilmu Al-Qur’an.
Ada yang diberi kefakihan tapi lemah di hafalan. Ada yang dibuat kuat hafalan tapi lemah dalam kefakihan.
Ada yang diberi rezeki ke tanah suci dulu, tapi ilmu haji dan umrah belum . Ada yang diberi ilmunya dulu tapi belum diberi rezeki ke tanah suci. Ada yang bahkan pakar dalam fikih haji dan umrah tapi seumur hidup tidak pernah haji dan umrah, seperti al-Syīrāzī.
Sungguh, pemberian Allah terkait nikmat din itu berbeda-beda.
Sungguh, Dia berbuat apapun yang dikehendaki-Nya untuk hikmah yang juga dikehendaki-Nya.
4 Oktober 2023/ 19 Rabi’ul Awal 1445 H pukul 07:30