Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Ada seorang lelaki saleh yang diakui sebagai ulama, ahli fikih, ahli nahu, ahli hisab, ahli faraid, juga ahli qiraat. Tapi sampai hari ini guru-gurunya majhul, murid-muridnya majhul, sejarah perjalanan intelektualnya majhul, lembaga-lembaga pendidikan yang pernah dimasukinya juga majhul, bahkan kapan tahun lahirnya dan di mana kota kelahirannya juga majhul!
Beliau adalah AL-‘IMRĪṬĪ.
Beliau populer dan dikenal dengan nazham al-‘Imrīṭī-nya. Sebuah karya masterpiece berbentuk manẓumah dalam ilmu nahu dengan nama asli al-Durrah al-Bahiyyah (الدُّرَّةُ اْلبَهِيَّةُ). Jika disebut nama al-‘Imrīṭī, para santri hampir dipastikan akan teringat lalaran nazham al-‘Imrīṭī tersebut.
Entah ada berapa ribu, atau bahkan juta santri diseluruh dunia yang telah menghafalnya.
Ini menunjukkan terkadang orang itu diakui ulama bukan dari informasi daftar guru, daftar murid dan daftar sanadnya. Tapi cukup dengan karya.
Karya itupun tidak harus karya besar dan tebal atau banyak.
Sedikit atau bahkan satu dua karya asalkan bermutu tinggi, itu saja sudah cukup.
Karya tersebut lalu dikaji ulama lain, lalu diakui kemudian dipuji dan direkomendasikan untuk dipelajari kaum muslimin yang lainnya.
اللهم اجعلنا من محبي العلماء الصالحين
***
Hari ini, 18 Rabi’ul Awal 1445 H masuk syarah nazham al-‘Imrīṭī bait ke-4:
Tautan ada di sini,
https://openyoutu.be/zxUJq0qq3t4?si=a8tBQZqnT_80GP9k
3 Oktober 2023/ 18 Rabi’ul Awal 1445 H pukul 17:11