Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Nama orang seperti Eko, Ridwan, Siti, dan Dahlia dalam bahasa Arab disebut isim ‘alam (اسْمُ العَلَمِ).
Bahkan bukan hanya nama orang saja. Semua nama malahan. Pokoknya nama yang dipakai membedakan satu hal dengan yang lain yang sejenis, maka itu disebut isim ‘alam. Baik nama manusia, gunung, sungai, dll.
Jadi, Semeru, Bromo, Arjuno yang merupakan nama-nama gunung juga disebut isim ‘alam. Brantas, Bengawan Solo, Kapuas yang merupakan nama-nama sungai juga disebut isim ‘alam.
***
Nah isim ‘alam itu ada dua macam yaitu manqūl (المنقول) dan murtajal (المرتجل).
Maksud manqūl adalah diproduksi dari kosakata yang sudah dipakai secara bahasa.
Kalau murtajal, berarti diproduksi dari full kreatifitas. Tidak ada makna bahasa sebelumnya.
Contoh isim ‘alam manqūl adalah nama nabi kita Nabi Muhammad ﷺ. Nama beliau aslinya berasal dari kata hammada yang bermakna “banyak memuji”. Lalu kata ini diubah ke isim maf’ul menjadi muhammad yang secara bahasa bermakna “yang banyak dipuji”.
Isim ‘alam murtajal tidak bisa di analisis seperti ini.
Misalnya ada orang orang Arab diberi nama Syarjanūḍ (شَرْجَنُوْدُ). Ini tidak ada kata Arab yang asalnya seperti ini. Jadi ia termasuk jenis murtajal.
Dalam bahasa jawa, jika ada orang dinamakan Untung, Slamet, dan Bejo berarti itu jenis isim alam manqūl , karena kata-kata itu adalah kosakata bahasa Jawa yang punya makna bahasa sebelumnya.
Tapi jika orang dinamai Durbleh, Syangbor, dan Taljin berarti itu jenis isim alam murtajal karena tidak ada kosakata bahasa Jawa yang seperti itu.
***
Pembahasan isim alam manqul dan murtajal adalah salah satu topik yang saya singgung dalam kajian sharaf bait ke -5 nazham al-‘Imrīṭī.
Analisis shorof bait ke 5 lebih detail ada di sini.
https://openyoutu.be/kFAWF75qesc?si=Z7TW8K2AFBJFfXIL
8 Oktober 2023/ 23 Rabi’ul Awal 1445 H pukul 13:31