Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Terkadang, harta haram bagi seseorang itu statusnya bisa menjadi halal jika sebab kepemilikannya berubah.
Misalnya ada orang kaya.
Hukum asalnya haram mendapatkan harta zakat.
Tetapi jika ada orang miskin menerima zakat, lalu dihadiahkan kepada orang kaya, maka status harta tersebut menjadi halal bagi si kaya!
Sebab saat harta tersebut diperoleh si miskin, statusnya adalah harta zakat yang halal baginya. Dan saat harta itu didapatkan orang kaya, maka statusnya adalah hadiah baginya, bukan lagi zakat!
Yang seperti ini pernah terjadi pada Rasulullah ﷺ.
Sudah diketahui Rasulullah ﷺ itu diharamkan Allah memakan sedekah atau zakat.
Suatu saat, ada seorang wanita bernama Barīrah yang mendapatkan sedekah daging. Lalu daging itu dimasak di rumah Aisyah. Ketika Rasulullah ﷺ melihatnya, maka beliau menanyakannya. Lalu Aisyah menjelaskan bahwa daging itu adalah daging sedekah yang semestinya Rasulullah ﷺ tidak boleh memakannya. Lalu Rasulullah ﷺ mengoreksi bahwa status sedekah itu hanya untuk Barīrah sementara untuk Rasulullah ﷺ statusnya adalah hadiah. al-Bukhārī meriwayatkan,
Artinya,
“Rasulullah ﷺ masuk sementara periuk berada di atas api, lalu beliau pun disuguhkan roti beserta lauk. Maka beliau bersabda: “Bukankah tadi aku melihat periuk?” Maka dikatakan pada beliau: “Periuk itu berisikan daging yang disedekahkan kepada Barirah, sementara engkau tidak makan sedekah.” Beliau bersabda: “Daging itu baginya adalah sedekah, tetapi bagi kita adalah hadiah.” ” (H.R. al-Bukhārī)
Mengomentari hadis ini, al-Nawawī berkata,
Artinya,
“Sabda Nabi ﷺ terkait daging yang disedekahkan kepada Barīrah bahwa daging itu bagi beliau adalah sedekah sementara bagi Rasulullah ﷺ menjadi hadiah adalah dalil bahwa jika sebuah sifat berubah maka berubah pula hukumnya. Jadi, boleh bagi orang kaya untuk membeli zakat dari orang miskin dan memakannya jika dihadiahkan kepadanya dan boleh juga bagi keturunan Bani Hasyim atau selain mereka yang tidak halal zakat untuk mereka sebagai hukum pertama kali.”
25 Desember 2024 / 24 Jumadil Akhir 1446 pada 07.58