Oleh : Ust. Muafa
Dulu, di tengah-tengah proses belajar bahasa Arab, saya membagi teks-teks tertulis dalam bahasa Arab ke dalam tiga kategori,
Pertama,teks ringan
Kedua, teks menengah
Ketiga, teks berat.
Teks ringan adalah semisal teks yang diperuntukkan untuk anak-anak, setingkat sekolah dasar dan semisalnya. Teks-teks jenis ini strukturnya sederhana, kalimatnya pendek-pendek dan kosakata baru yang dikenalkan juga sedikit.
Teks menengah adalah semisal teks-teks berita, artikel koran, tulisan di majalah dan semisalnya. Teks jenis ini strukturnya sudah lebih kompleks, banyak anak kalimat, kosakata yang digunakan juga lebih kaya tergantung bidang ilmu yang dibicarakan. Kitab-kitab fikih, siroh, tafsir, syarah dan semisalnya saya golongkan di kelompok ini.
Teks berat adalah semisal sastra Arab jahiliyyah dan Al-Qur’an. Teks-teks seperti itu saya golongkan teks berat karena untuk memahaminya secara akurat perlu kerja keras lagi. Orang perlu belajar ilmu balaghoh, matnul lughoh, arudh, qofiyah, leksikologi dan sejumlah ilmu lainnya agar benar-benar tepat dalam menangkap makna. Apalagi untuk memahami Al-Qur’an. Dalam hitungan As-Suyuthi pada kitab “Al-Itqon”, ada 80 cabang ilmu yang diperlukan agar bisa memahami dan menafsirkan Al-Qur’an dengan baik.
Kebetulan dulu saya sangat berminat dengan sastra jahiliyyah, sehingga sempat “mencicipi” beberapa kajian terkait hal itu dan merasakan betul bagaimana kerja keras yang harus dicurahkan untuk memahaminya. Skripsi saya waktu S1 terkait dengan sastra jahiliyyah berjudul “Mu’allaqotu Zuhair ibni Abi Sulma Wa Nazhoru Al-Islam Fiha”
Buku MUNTAHA yang saya susun, dengan izin Allah, sistematika dan materi intinya –alhamdulillah- bisa mengantarkan saya untuk bisa memahami teks ringan, menengah maupun teks berat itu dalam waktu yang relatif singkat.
Saya juga sungguh berbahagia. Ada sebagian hamba Allah yang kebetulan saya temani belajar bahasa Arab dengan metode MUNTAHA. Baru lulus ujian level 3 ternyata sudah bisa membaca dan memahami tafsir Ibnu Katsir.