Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Di antara dialek menarik adalah dialek Ḥimyar (حِمْيَرُ). Atau bisa juga disebut orang-orang Asy’ariyyīn.
Kabilah ini memberi tanda ma’rifah pada isim dengan alif+mim, bukan alif+lam seperti yang kita kenal.
Jadi kata al-Rajul (الرَّجُلُ), dalam dialek Ḥimyar diucapkan dengan kata imrajul (امْرَجُلُ).
Hadis Nabi ﷺ yang berbunyi,
Dalam dialek Ḥimyar akan diucapkan menjadi,
***
Menariknya, logat seperti itu diriwayatkan dengan sanad sahih juga pernah diucapkan Rasulullah ﷺ! Al-Syāfi‘ī meriwayatkan dengan sanad beliau,
Jika benar Rasulullah ﷺ pernah mengucapkan sabda dengan redaksi demikian, maka ini semakin menguatkan pernyataan al-Syāfi‘ī bahwa Rasulullah ﷺ itu menguasai secara sempurna seluruh bahasa Arab, sehingga beliau sanggup memilih diksi yang bahkan tidak terlalu familiar bagi para Sahabat. Lebih dari itu beliau juga bisa berbicara dengan bahasa kaum sampai level bisa berbicara dengan dialek mereka.
Alangkah indahnya jika pada dai menguasai sejumlah bahasa.
CATATAN
Sanadnya sahih, hanya saja karena bertentangan dengan riwayat yang lebih kredibel perawinya maka lafaz tersebut dihukumi sejumlah ahli hadis dengan status syāż.
اللهم صل وسلم عليه
25 Oktober 2023/ 10 Rabi’u al-Ṡānī 1445 H pukul 16.57