PERTANYAAN
Assalamualaikum
Ngapunten mau tanya
Saya setiap kali sholat di MRP saya melihat yang wanita itu jika berjamaah dengan sesama wanita imamnya sejajar dengan makmumnya
Itu bagaimana hukumnya ?
Sdangkan sudah jelas jika imam itu selalu harus lebih di depan posisinya .
Terimakasih
JAWABAN
Oleh: Ust. Mu’afa
Wa’alaikumussalam warohmatullah wabarokatuh.
Jamaah wanita itu imamnya malah harus sejajar dengan makmumnya berapapun jumlah makmumnya, tidak boleh di depan.
Kalau laki-laki imam diharuskan di depan jika jamaah berjumlah dua atau lebih.
Dasarnya di antaranya riwayat berikut ini:
عَنْ رَيْطَةَ الْحَنَفِيَّةِ قَالَتْ أَمَّتْنَا عَائِشَةُ فَقَامَتْ بَيْنَهُنَّ فِى الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ
“dari Roithoh Al-hanafiyyah beliau berkata: Aisyah mengimami kami, maka belaiu berdiri dit engah-tengah mereka (sejajar dengan shaf wanita) pada shalat wajib” (H.R. Ad-Daruquthni)
عَنْ حُجَيْرَةَ بِنْتِ حُصَيْنٍ قَالَتْ أَمَّتْنَا أُمُّ سَلَمَةَ فِى صَلاَةِ الْعَصْرِ فَقَامَتْ بَيْنَنَا .
“dari Hujroh binti Hushoin beliau berkata: Ummu Salamah mengimami kami pada saat shalat Ashr, maka beliau berdiri di antara kami (dalam shaf)” (H.R. Ad-Daruquthni)
Aisyah dan Ummu Salamah adalah istri-istri Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Tentu mereka lebih mengetahui bagaimana formasi jamaah wanita jika imamnya wanita. Ketika mereka mengimami di tengah-tengah wanita, hal ini menunjukkan bahwa mereka diajari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam untuk berdiri di tengah-tengah shaf jika mengimami wanita, bukan ber diri di depan shaf sebagaimna lelaki.
Wallahua’lam.