Oleh : Ust. Muafa
Siapakah yang akan selamat dari kebencian makhluk?
Tidak ada. Orang terbaik sekalipun.
Bahkan Rasulullah pun dibenci orang-orang tertentu semenjak di utus hingga hari ini.
Tapi Allah akan menunjukkan kepada manusia kualitas orang yang dibenci dengan cara-Nya yang indah.
Seperti yang terjadi pada An-Nawawi.
Ada orang yang membenci karya-karyanya. Tapi orang yang membencinya sekalipun tidak bisa menghindar untuk penasaran dan haus dengan ilmu An-Nawawi, sampai berjuang keras untuk memperoleh kitab-kitab An-Nawawi. Ibnu Al-‘Atthor, murid An-Nawawi berkata,
Artinya:
“…orang-orang di seluruh negeri Islam memanfaatkan karya-karya beliau (An-Nawawi ) dan serius untuk mengoleksi karangan-karangan beliau. Sampai-sampai saya melihat orang yang membenci karya-karya itu di masa hidup beliau, justru malah bersungguh-sungguh mengoleksi dan memanfaatkannya setelah wafatnya beliau. Semoga Allah merahmati beliau, meridhainya dan mengumpulkan kita semua di surga-Nya’ (Tuhfatu Ath-Tholibin, hlm 63)
Begitulah. Memang akan selalu ada di antara para pembenci yang memanfaatkan ilmu orang yang dibencinya secara diam-diam. Barangkali ini yang dinamakan benci tapi “cinta”.