Oleh : Ust. Muafa
Seperti apa tanah surga itu?
Gambaran yang diceritakan Rasulullah, tanah surga itu memiliki sifat-sifat sebagai berikut,
- Warnanya putih bersih
- Teksturnya lembut alias empuk “bin” halus
- Aromanya wangi
Muslim meriwayatkan,
Artinya : dari Abu Sa’id, Ibnu Shayyad bertanya kepada nabi ﷺ tentang tanah surga, beliau menjawab: “(seperti) “Darmakah” yang berwarna putih (baidho’), (seharum) kasturi murni.” (H.R. Muslim, juz 14 hlm 151)
Arti “darmakah” adalah “ad-daqiq al-huwwaro”, yakni tepung yang berwarna putih. Jika “darmakah” dari sisi warna sudah berwarna putih, lalu Nabi masih mensifatinya dengan “baidho’” (putih), maka hal itu menunjukkan bahwa warna putih pada surga itu diberi “ta’kid” (impresi/tekanan makna) yang berlipat. Jadi tanah surga itu bukan hanya putih, tapi benar-benar putih bersih.
Rasulullah menyerupakan tanah surga dengan tepung juga untuk menunjukkan betapa tanah surga itu empuk, halus dan lembut. Tidak ada bagian tanah di surga yang membuat kaki terasa sakit ketika diinjak, tidak ada bagian tanah yang tajam, dan tidak ada tanah yang membuat tidak nyaman ketika dilewati.
Rasulullah juga menyerupakan tanah surga itu bagaikan parfum misik yang murni. Artinya tanah surga itu baunya sangat wangi. Tidak ada aroma busuk, anyir, apek, amis dan semua bau kurang sedap yang tidak disukai manusia.
Hanya saja, sehebat apapun imajinasi kita, maka tanah surga jauh lebih indah dan “wah” daripada imajinasi terliar kita.
Kajian lebih mendalam tentang alam surga dan kenikmatannya bisa dipelajari dalam kitab yang berjudul “Hadi Al-Arwah Ila Biladi Al-Afroh” (حادي الأرواح إلى بلاد الأفراح) karya Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, “Al-Jannah Wa An-Nar” karya Al-Asyqor, “At-Tadzkiroh” karya Al-Qurthubi, “Al-Hayat Al-Akhiroh” karya Gholib Al-‘Awaji dan lain-lain.
ونعوذ بك من أن ندخل النار ولو ساعة…