Oleh : Ust. Muafa
Kitab “Safinatu Ash-Sholah” (سفينة الصلاة) mirip dengan kitab “Safinatu An-Najah” yang telah kita buatkan catatannya pada tulisan yang berjudul “Mengenal Kitab Safinatu An-Najah”. Meskipun tidak seterkenal “Safinatu An-Najah”, banyak kaum muslimin di Indonesia yang mengkajinya di surau-surau, masjid-masjid, musholla-musholla dan berbagai lembaga pendidian agama. Secara tidak sengaja saya pernah mendapati rekaman kajian kitab ini dalam bahasa Somalia di internet. Ini menunjukkan kitab “Safinatu Ash-Sholah” pengaruhnya mendunia.
Kitab ini berupa mukhtashor yang sangat ringkas. Jumlah halamannya sedikit sekali sehingga An-Nawawi Al-Jawi dalam “Sullam Al-Munajat” menyebutnya sebagai “Ar-Risalah” yang zaman sekarang kira-kira semakna dengan satu makalah/artikel.
Pengarangnya bernama Abdullah Al-Hadhromi. Nama lengkap beliau Abdullah bin Umar bin Yahya Al-Hadhromi.
Kitab ini dirancang untuk kepentingan praktis. Bukan untuk pendalaman. Pengkajinya bisa langsung mempraktekkan isinya dan menghafal matannya.
Sebagaimana kitab “Safinatu An-Najah”, pembahasan awal kitab ini adalah tema ushuluddin baru disusul dengan pembahasan hukum-hukum ibadah. Tidak ada uraian dalil ayat dan hadis karena bentuknya memang mukhtashor.
Pembahasan akidah mencakup uraian tentang dasar dien yaitu dua kalimah syahadat berikut konsekuensi-konsekuensinya dan pembahasan tentang mengenal Allah. Pembahasan akidahnya bagus. Penulis membatasi pembahasan akidah pada prinsip-prinsip dasar yang diperlukan awam untuk beragama dan bisa dipegang erat sampai akhir hayat. Pembaca tidak diseret ke pembahasan perdebatan mutakallimin yang sering hanya mengeraskan hati dan tidak memberikan faidah apapun bagi awam. Isi akidahnya adalah mengenalkan makna syahadat, bahwa Allah memiliki sifat-sifat “kamal” (kesempurnaan), suci dari sifat-sifat “naqsh” (kekurangan), dan tidak ada seorangpun yang serupa dan setara dengan dia baik dalam Dzat maupun sifat-sifat-Nya.
Setelah itu baru membahas hukum-hukum salat dan kitab ini memang membatasi topiknya pada hukum salat saja sebagaimana tercermin dalam judul kitab. Gaya penulisan yang hanya membatasi topik dalam hukum-hukum salat atau ibadah ini juga dipakai oleh sejumlah ulama dalam mukhtashor-mukhtashor mereka. Contohnya kitab “Munyatu Al-Musholli Wa Ghunyatu Al-Mubtadi” karya Al-Kasyghori (w.705 H), “Umdatu Al-Musholli” karya Luthfullah An-Nasafi Al-Kidani, “Muqoddimah Abu Al-Laits”, “Hadiyyatu Ibni Al-‘Imad”, “Al-Mukhtashor Ash-Shoghir” karya Abdullah Bafadhl (918 H), “Fathu Ar-Rohman Fi Bayani Al-Islam Wa Al-Iman Wama Yata’allaqu Bihima Min Al-Ahkam” karya Asy-Syar’abi (w.1135 H), “Ar-Risalatu Al-Jami’ah Wa At-Tadzkiroh An-Nafi’ah” karya Ahmad Al-Habasyi Al-‘Alawi (w.1145 H), “Safinatu An-Najah” karya Salim Al-Hadhromi (w.1271 H), “Ar-Riyadh Al-Badi’ah Fi Ushuli Ad-Din Wa Ba’dhi Furudhi Asy-Syari’ah” karya Muhammad Hasabillah (w.1335 H) dan lain-lain.
Adapun syarahnya, yang paling terkenal adalah kitab “Sullamu Al-Munajat” (سلم المناجاة) yang ditulis oleh Nawawi Al-Jawi (w.1316 H). Penerbit Dar Ibnu Hazm berkerjassama dengan penerbit Al-Jaffan Wa Al-Jabi menerbitkan syarah ini atas jasa tahqiq Bassam Abdul Wahhab Al-Jabi dengan ketebalan 232 halaman.
Syarah lain untuk “Safinatu Ash-Sholah” adalah Syarah Muhammad Abdurrahman Syumailah Al-Ahdal yang dicetak pertama kali pada tahun 1987 oleh penerbit Maktabah Ath-Tholib Al-Jami’i di Mekah Al-Mukarromah.
Kitab “Al-Kifayah Lidzawi Al-‘Inayah” karya Abdul Basith Al-Fakhuri (w.1323 H) bisa juga dipandang sebagai syarah kitab ini. Demikian pula kitab “Al-Ajwibah Al-Jaliyyah ‘an As-ilah Ad-Diniyyah Fi Madzhabi As-Sadah Asy-Syafi’iyyah” karya Muhamad Al-Jurdani Ad-Dimyathi.
Kitab “Safinatu Ash-Sholah” sungguh ringkas. Pondok Pesantren Lirboyo Kediri mencetaknya hanya dalam 19 halaman. Cetakan lama penerbit Mushthofa Al-Baby Al-Halaby menerbitkan kitab “Safinatu Ash-Sholah” dalam satu jilid dengan kitab “Safinatu An-Najah” dengan ketebalan hanya 33 halaman. Jumlah halaman untuk matan “Safinatu Ash-Sholah” tanpa “Safinatu An-Najah” adalah 12 halaman. Adapun Dar Al-Kutub Al-‘Arobiyyah Al-Kubro, penerbit ini mencetak dua kitab ini dengan ketebalan 36 halaman. Matan “Safinatu Ash-Sholah” ditempatkan bagian kedua sebagaimana cetakan Mushthofa Al-Baby Al-Halaby.
اللهم اجعلنا من محبي العلماء الصالحين