Oleh: Ust. Muafa
Di antara fitnah pemikiran yang disebarkan di zaman ini adalah keyakinan bahwa semua pemeluk agama akan masuk surga.
Pemikiran itu mengatakan, agama apapun selama pemeluknya “beriman” dan “beramal salih” maka dia pasti akan masuk surga.
Pemikiran ini mengatakan bahwa semua agama pada intinya mengajarkan kebaikan dan mengajak menuju Tuhan. Hanya saja caranya beda-beda.
Jadi, semua agama itu sama. Tidak usah fanatik dengan agama sendiri dan menyalah-nyalahkan agama lain.
Demikian kira-kira ringkasan pemikiran ini.
Ide ini jelas batil.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم di utus adalah karena semua agama salah dan beliau diamanahi untuk meluruskan kebatilan mereka dengan mengajaknya masuk agama Islam. Seandainya semua agama benar dan semua agama menuntun ke surga, tidak ada gunanya nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم diutus.
Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah صلى الله عليه وسلم menegaskan bahwa manusia dengan agama apapun termsuk Yahudi dan Nasrani yang pernah mendengar Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan dakwahnya, lalu tidak mengimani dan mengkikuti wahyu yang diturunkan Allah kepada beliau, maka bisa DIPASTIKAN di akan masuk neraka dan menjadi penghuninya.
Muslim meriwayatkan,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
Dari Abu hurairah dari Rasulullah beliau bersabda: “Demi dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya. Tiada seorang pun dari umat ini yang mendengar seruanku, baik Yahudi maupun Nasrani, tetapi ia tidak beriman kepada seruan yang aku sampaikan, kemudian ia mati, pasti ia termasuk penghuni neraka” (HR. Muslim)