Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Memang ideal dan indah jika rumah tangga dibangun atas dasar cinta.
Dalam salah satu hadis Nabi صلى الله عليه وسلم juga disebutkan bahwa obat paling mujarab untuk dua orang yang saling mencinta itu adalah menikah.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم sendiri pernah berusaha menolong Mughits yang jatuh cinta “setengah mati” kepada Bariroh. Bantuan Rasulullah صلى الله عليه وسلم waktu itu adalah melobi Bariroh, siapa tahu mau menikah dengan Mughits.
Namun, tidak semua rumah tangga HARUS, SELALU dan PASTI dibangun atas dasar cinta. Bahkan, mayoritas rumah tangga muslim di zaman Nabi dan para shahabat itu dibangun tidak atas dasar cinta. Tetapi cukup dengan keislaman, keturunan dan kebaikan.
Saya berkata,
menikahlah dengan orang salih meskipun belum muncul cinta.
Karena, cinta itu bisa tumbuh seiring dengan berjalannya waktu
.
Diriwayatkan, Umar bin Al-Khotthob berkata sebagaimana dinukil oleh Al-Fasawi,
أَقَلُّ الْبُيُوتِ الَّذِي بُنِيَ عَلَى الْحُبِّ، وَلَكِنَّ النَّاسَ يَتَعَاشَرُونَ بِالْإِسْلَامِ وَالْأَنْسَابِ وَالْإِحْسَانِ
“…..Jarang sekali rumah tangga yang dibangun atas dasar cinta. Yang terjadi, orang-orang saling bergaul (cukup) atas dasar Islam, nasab dan kebaikan” (Al-Ma’rifah wa At-Tarikh juz 1, hlm 392)