PERTANYAAN
Ustadz, bisakah diulas tentang sejarah terkait pemakaman Baqi’ di Madinah, karena saya sempat baca ada yang menyampaikan kalau dulu kondisi pemakaman tidak seperti sekarang yang tampak hanya tanah dan batu saja (setelah baca komentar terhadap video yang viral, mengomentari perbedaan pemakaman di Baqi’ dan di Indonesia). Syukron (+62 857-2980-4XXX)
JAWABAN
Oleh : Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Dari hasil sejumlah sumber yang saya dapatkan, pemakaman Baqi’ penuh dengan kubah dan bangunan adalah di masa pemerintahan Turki Utsmani. Pemerintahan ini memang terkenal mendukung tasauf dan sufi, sehingga kental dengan syi’ar-syiar terkait kuburan.
Ketika muncul dakwah salafi yang dibawa syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, mulailah muncul konfik. Dakwah salafi bermusuhan sengit dengan Turki Utsmani karena beda paham terkait batasan syirik. Dai-dai salafi awal, biasa menjuluki Turki Utsamni sebagai Quburiyyun dan penyembah kubur. Oleh karena itu ketika gerakan salafi berhasil memperoleh kekuasaan dengan dukungan pemerintahan Alu Su’ud, maka semua kubah dan bangunan di Baqi’ dihancurkan.
Dalam fikih ulama Asy-Syafi’iyyah sendiri ada pernyataan kuburan harus diratakan, tidak boleh membangun kuburan dan mengkapurnya. Misalnya dalam matan Abu Syuja’ disebutkan sebagai berikut,
“Kuburan itu diratakan, tidak boleh dibangun di atasnya dan tidak boleh dikapur”
Reaksi keras waktu itu muncul dari India, Mesir, Irak, Iran dan sejumlah negera yang lain. Wallahua’lam