Oleh : Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Tidak semua penulis menghasilkan karya bermutu. Tebal atau tipisnya kitab bukanlah ukuran untuk menilai sebuah karya bermutu ataukah tidak. Karya bermutu tentu saja harus dilihat isinya. Sebuah karya bermutu pastilah padat ilmu, mendalam, luas, kaya informasi, inspiratif, dan “hidup terus” karena selalu relevan sepanjang masa.
An-Nawawi termasuk salah satu ulama yang menghasilkan karya-karya yang sangat bermutu.
Demikian berisi dan tinggi kualitas karya beliau, sampai-sampai kadang ada salah satu bab dalam kitab beliau yang dipandang oleh sebagian peneliti sebagai bagian yang “disayangkan” jika tidak dipisahkan kemudian dijadikan kitab tersendiri. Adanya penilaian ini kemudian menimbulkan ide untuk mencuplik salah satu bab penting tersebut, kemudian mentahqiqnya dengan serius, lalu diberi judul khusus dan diterbitkan menjadi satu kitab tersendiri.
Nah, jenis kitab yang seperti ini bolehlah kita sebut dengan istilah “kutub muntaza’ah” (كتب منتزعة) atau “kutub mustallah” (كتب مستلة). “Muntaza’ah” dari kata “intaza’a” yang bermakna “mencabut”. Dinamakan “kutub muntaz’ah” karena mereka diproduksi dengan cara “dicabut” dari salah satu bab kitab besar. “Mustallah” dari kata “istalla” yang juga bermakna “mencabut” (jw; “ndudut”). Dengan kata lain “kutub muntaza’ah” An-Nawawi adalah kitab-kitab An-Nawawi yang berasal dari salah satu bab kitabnya sendiri. Jadi, “kutub muntaza’ah” pada hakikatnya adalah salah satu bab dalam kitab An-Nawawi yang “naik pangkat” untuk “dikitabkan” karena demikian pentingnya isi yang ada di dalamnya.
Oleh karena kelahiran kitab ini berasal dari proses mencuplik, bukan dikarang secara khusus oleh penulis aslinya, maka tentu saja nama kitab yang tertulis pada sampulnya bukan An-Nawawi yang membuat. Nama-nama kitab tersebut dibuat oleh muhaqqiqnya dan dalam memberikan nama mereka berusaha semaksimal mungkin sesuai dan mencerminkan kandungan isi kitabnya.
Berikut ini daftar lima kitab-kitab “muntaza’ah” An-Nawawi,
- “Tahdzibu As-Siroh An-Nabawiyyah” (تهذيب السيرة النبوية). Kitab ini bersisi sejarah singkat peri kehidupan Rasulullah صلى الله عليه وسلم . Lahirnya kitab ini adalah hasil mencuplik salah satu bab dalam kitab “Tahdzibu Al-Asma’ wa Al-Lughot” tepatnya pada bab biografi Nabi.
- “Ma Tamassu Ilaihi Hajatu Al-Qori” (ما تمس إليه حاجة القاري لصحيح البخاري). Kitab ini berisi resensi Shohih Al-Bukhori dan pembahasan mushtholah hadis singkat bagi siapa pun yang ingin maksimal mengkaji Shohih Al-Bukhari atau kitab-kitab hadis yang lain. Lahirnya kitab ini adalah hasil mencuplik bagian muqoddimah kitab An-Nawawi yang mensyarah Shohih Al-Bukhari. Kitab syarah An-Nawawi terhadap Shohih Al-Bukhari tersebut dinamai An-Nawawi dengan judul “At-Talkhish”.
- “Adabu Al-fatwa Al Mufti Wa Al-Mustafti” (آداب الفتوى والمفتي والمستفتي). Kitab ini berisi tentang pembahasan pentingnya fatwa, syarat-syarat mufti, adab-adab berfatwa, dan adab-adab meminta fatwa. An-Nawawi menulis bab ini sebelum membahas panjang lebar fikih mazhab Asy-Syafi’i dalam kitab “Al-Majmu’”. Jadi bisa dikatakan, lahirnya kitab ini adalah hasil mencuplik salah satu bab muqoddimah dalam kitab “Al-Majmu’”.
- “Mukhtashor Al-Basmalah” (مختصر البسملة). Kitab ini sebagaimana judulnya berisi pembahasan seputar basmalah dari sisi, apakah basmalah bagian dari ayat Al-Qur’an ataukah tidak, sunnahnya membaca basmalah secara jahr, makna basmalah, dan lain-lain. Kitab ini pada hakikatnya adalah bentuk mukhtashor dari karya besar Abu Syamah yang berjudul “Kitabu Al-Basmalah”. Nama lengkap Abu Syamah yang dimaksud di sini adalah Abu Muhammad Abdurrahman bin Isma’il Al-Maqdisi Ad-Dimasyqi. Hasil ringkasan kitab besar ini ditulis oleh An-Nawawi dengan beberapa tambahan kemudian dimasukkan An-Nawawi dalam kitab “Al-Majmu’”. Jadi, bisa dikatakan bahwa lahirnya kitab “Mukhtashor Al-Basmalah” ini adalah hasil mencuplik salah satu bab dalam kitab Al-Majmu’.
- “Manaqibu Ali ibni Abi Tholib” (مناقب علي بن أبي طالب). Sebagaimana tampak pada judulnya, kitab ini berisi uraian sejarah hidup Ali bin Abi Tholib, keutamaannya, kemuliaannya dan kisah-kisah teladannya. Lahirnya kitab ini adalah hasil mencuplik salah satu bab dalam kitab “Tahdzibu Al-Asma’ wa Al-Lughot”.
اللهم اجعلنا من محبي العلماء الصالحين