Oleh : Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Lakab Nabi Muhammad ﷺ adalah Al-Qurosyi (القُرَشِيُّ). Jadi, jika kita tulis nama lengkap beliau sampai generasi kelima, maka nama beliau berbunyi Abu Al-Qosim Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttholib bin Hasyim bin Abdu Manaf Al-Qurosyi. Lakab Al-Qurasyi sendiri sebenarnya adalah bentuk nisbah (النِّسْبَةُ) kepada suku Quraisy (قُرَيْشٌ). Jadi, Nabi Muhammad ﷺ adalah seorang lelaki yang berasal dari suku Quraisy. Dari keterangan singkat ini, bisa dipahami juga secara implisit bahwa salah satu leluhur Nabi ﷺ pasti ada yang bernama Quraisy atau digelari Quraisy.
Dalam fikih, nasab Quraisy diperhatikan dalam sejumlah kasus hukum. Misalnya dalam proses pemilihan imam salat, menentukan jenis makanan yang dianggap menjijikkan (mustakhbats), pembagian harta rampasan perang, pernikahan, sampai pemilihan imam a’zhom (khalifah).
Pertanyaannya, “Siapa sebenarnya leluhur Nabi ﷺ yang dinamakan Quraisy itu? Mengapa pula dinamakan Quraisy? Apa sebenarnya makna Quraisy?”
Terkait siapa leluhur nabi yang dinamakan Quraisy, dalam hal ini ada perbedaan pendapat (untuk menyegarkan nama-nama lengkap leluhur Nabi ﷺ sampai generasi ke-22 silakan baca tulisan saya yang berjudul Mengenal Nasab Nabi Muhammad ﷺ ).
Di antara ulama ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud Quraisy adalah Fihr (generasi ke-12 dari nasab Nabi ﷺ ).
Sebagian lagi berpendapat bahwa yang dimaksud Quraisy adalah An-Nadhr (generasi ke-14 dari nasab Nabi ﷺ ).
Sebagian lagi berpendapat bahwa yang dimaksud Quraisy adalah Ilyas (generasi ke-18 dari nasab Nabi ﷺ ).
Sebagian lagi berpendapat bahwa yang dimaksud Quraisy adalah Mudhor (generasi ke-19 dari nasab Nabi ﷺ ).
Dari sekian pendapat ini, yang terkuat adalah pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud Quraisy adalah An-Nadhr. Inilah pendapat mu’tamad mazhab Asy-Syafi’i. Ia juga menjadi pendapat An-Nawawi, Ar-Rofi’i, Ibnu Sa’ad, Ahmad bin Hanbal, Ath-Thobaroni, Ibnu Kholdun, Al-Qurthubi, Ibnu Hajar Al-‘Asqolani dan lain-lain. Ini juga menjadi pendapat mayoritas pakar nasab. Dalil yang menunjukkan kesimpulan inia dl hadis riwayat Muslim berikut,
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَعِيلَ وَاصْطَفَى قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِي هَاشِمٍ وَاصْطَفَانِي مِنْ بَنِي هَاشِمٍ (صحيح مسلم (11/ 380)
Artinya,
“Rasulullah ﷺ bersabda, ‘ Sesungguhnya Allah memilih Kinanah di antara anak-anak Isma’il, dan memilih Quraisy dari Kinanah dan memilih Bani Hasyim dari Quraisy dan memilihku dari Bani Hasyim” (H.R. Muslim)
Dalam hadis di atas, Rasulullah ﷺ menyebut Quraisy sebagai keturunan Kinanah bin Khuzaimah. Putra Kinanah adalah An-Nadhr. Jadi, yang dimaksud Quraisy adalah An-Nadhr ini.
Pertanyaan selanjutnya, “Mengapa dinamakan Quraisy?”
Menjawab pertanyaan ini, Al-Qolqosyandi dalam kitab Nihayatu Al-Arob fi Ma’rifati Ansab Al-‘Arob menceritakan sebabnya sebagai berikut.
“Suatu hari, An-Nadhr bin Kinanah naik kapal laut bersama sejumlah orang. Tiba-tiba muncullah ikan hiu. Dalam bahasa Arab, ikan hiu disebut qirsy (القِرْشُ) atau quraisy (القُرَيْشُ). Tentu saja mereka ketakutan. Di saat mencekam seperti itu, bangkitlah An-Nadhr bin Kinanah sebagai pahlawan. Dia ambil panah lalu dibidikkan ke arah ikan hiu itu sampai mati. Kemudian kepala ikan hiu itu dipenggal lalu di bawa ke Mekah. Akhirnya An-Nadhr bin Kinanah sejak hari itu terkenal dengan gelar Quraisy.”
Hanya saja, sebab yang diceritakan Al-Qolqosyandi ini tidak disepakati. Ada sejumlah pendapat lain yang dianggap lebih tepat menjelaskan mengapa dinamakan Quraisy.
Ada yang berpendapat suku Quraisy dinamakan Quraisy karena suku ini mendominasi kabilah-kabilah lain sebagaimana ikan hiu mendominasi semua ikan dan memangsanya.
Versi lain, suku Quraisy dinamakan Quraisy karena diambil dari lafal taqrisy (التَّقْرِيْش) yang bermakna mengumpulkan, sebab mereka berkumpul kembali atas jasa Qushoy bin Kilab yang mengumpulkan keturunan Bani An-Nadhr bin Kinanah setelah sebelumnya terpencar-pencar.
Versi lain, suku Quraisy dinamakan Quraisy karena kebiasaan mereka yang mencarikan nafkah untuk orang yang membutuhkan dan kekurangan.
Versi lain, suku Quraisy dinamakan Quraisy karena diambil dari lafal taqorisy (التَّقارِيْش) yang bermakna tijaroh/perdagangan karena orang-orang Quraisy profesi utamanya adalah berdagang.
Wallahua’lam.