Oleh : Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwa orang-orang yang berharta, yang memiliki uang, dan yang mengoleksi emas dan perak, tetapi dia tidak menunaikan hak hartanya, maka di akhirat harta tersebut akan dirupakan menjadi lempengan-lempengan besi.
Lempengan-lempengan besi itu nanti akan dibakar dengan api neraka Jahanam, lalu dipakai untuk menyetrika lambung pemiliknya, dahinya dan punggungnya. Jika lempengan-lempengan besi panas itu mulai mendingin, maka akan dipanaskan lagi, dan digunakan untuk menyetrika lambung, dahi dan punggung yang malang itu!
Lama penyiksaan ini tidak main-main.
Durasinya adalah 50.000 tahun ukuran dunia!
Setelah itu barulah dia dihisab, sehingga menjadi tahu apakah nasib akhir dia ke surga ataukah ke neraka!
Jadi, ternyata ada orang kaya yang nanti di akhirat masuk surga, tetapi harus disiksa dengan cara disetrika dulu selama 50.000 tahun!
Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ وَلَا فِضَّةٍ، لَا يُؤَدِّي مِنْهَا حَقَّهَا، إِلَّا إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ، صُفِّحَتْ لَهُ صَفَائِحُ مِنْ نَارٍ، فَأُحْمِيَ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ، فَيُكْوَى بِهَا جَنْبُهُ وَجَبِينُهُ وَظَهْرُهُ، كُلَّمَا بَرَدَتْ أُعِيدَتْ لَهُ، فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ، حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ الْعِبَادِ، فَيَرَى سَبِيلَهُ، إِمَّا إِلَى الْجَنَّةِ، وَإِمَّا إِلَى النَّارِ» صحيح مسلم (2/ 680)
Artinya,
“Tidaklah ada pemilik emas dan perak yang tidak menunaikan haknya, melainkan di hari kiamat akan dibuatkan untuknya lempengan-lempengan besi berapi yang dipanaskan di dalam neraka Jahanam, lalu diseterikakan ke lambung, dahi dan punggungnya. Setiap lempengan-lempengan itu dingin, maka akan dipanaskan kembali lalu diseterikakan lagi dalam sehari yang kadarnya setara lima puluh tahun (di dunia) – hingga dia diadili/dihisab. Setelah itu, barulah ia melihat jalannya, bisa jadi ke surga dan bisa jadi ke neraka.” (H.R.Muslim)
Jadi siksa sebelum siksa neraka itu memang ada. Ia adalah perkara yang haqq. Siksa jenis ini jangan dibayangkan hanya akan dialami orang kafir. Tidak. Hadis ini sangat lugas menunjukkan bahwa ada calon penghuni surga yang akan disiksa dulu sebelum masuk surga.
Siapakah calon penghuni surga yang akan disiksa dulu sebelum masuk surga itu?
Dialah orang kaya yang beramal salih, tapi tidak maksimal atau tidak serius dalam menunaikan hak-hak hartanya.
Hak harta yang paling utama tentu saja adalah membayar zakat. Semua orang sudah tahu itu.
Tetapi hak harta bukan hanya itu.
Orang mengemban amanah harta juga dituntut Allah untuk menginfakkannya ke pos-pos yang diwajibkan oleh Allah.
Di antara pos-pos itu misalnya,
- Nafkah wajib untuk keluarga
- Memberi makan semua hewan piaraannya
- Santunan untuk kerabat yang membutuhkan dalam rangka melaksanakan silaturrahim
- Memberi makan tetangga yang kelaparan
- Memuliakan tamu
- Melaksanakan nazar
- Membayar utang
- Membayar kafarat
- Mengganti rugi kerusakan yang ia lakukan
- Membayar semua akad-akad lazim sah yang ia transaksikan
- Menunaikan fardu kifayah
- dan lain-lain yang hanya akan diketahui orang orang kaya bertakwa, yang takut terhadap Rabbnya, yang kuatir betul tidak menjalankan amanah dari Allah dan serius mencari tahu apa perintah Tuhannya terkait hartanya.
Jika ada seorang hamba yang kaya tetapi masih belum sering menangis karena kekayaannya, malahan sebaliknya, justru malah bersenang-senang dan memamerkan kenikmatan kepada hamba-hamba Allah yang lain, entah dengan alasan tahadduts binni’mah atau stempel-stempel “islami” yang lain agar kelihatan “syar’i”, maka sudah selayaknya hamba tersebut merenungi diri, apakah masih berada di jalan hidup para nabi ataukah sudah keluar jalur. Sebab, semakin orang mendalami petunjuk nabi ﷺ tentang kekayaan, maka seharusnya makin ngeri dan takut dia dengan amanah tersebut.
Bagaimana? Masih adakah orang beriman terhadap hari akhir yang membayangkan jadi orang kaya itu enak sepenuhnya?
فارزقنا العفو وارزقنا المغفرة