Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin).
Jika Anda berbeda pendapat dengan orang tua dalam salah satu pendapat fikih, maka ikutilah pilihan fikih orang tua. Sebab berbakti kepada orang tua itu perintah qaṭ‘ī sementara ijtihad fikih adalah perkara ẓannī.
Contoh:
Anda memandang memakai cadar itu tidak wajib. Tapi orang tua memandang wanita memakai cadar itu wajib dan ingin Anda memakainya. Orang tua sedih jika Anda tidak melakukan itu. Dalam kondisi ini, selama orang tua hidup, maka menaati orang tua harus diutamakan daripada pilihan fikih pribadi.
Termasuk juga jika kasusnya dibalik: Anda berpendapat cadar wajib, orang tua berpendapat tidak wajib.
Jika orang tua membebaskan Anda dengan pilihan fikih Anda, maka itu nikmat yang diberikan Allah kepada Anda yang harus disyukuri. Maksimalkan berbakti pada orang tua dalam segala hal sekuat Anda.
Banyak orang diuji dengan musibah dan kesusahan karena hubungannya yang buruk dengan orang tuanya.
Tidak ada amal yang balasannya demikian cepat seperti amal kita terhadap orang tua.
Jika kita berbakti, maka urusan dunia-akhirat kita akan dipermudah.
Sebaliknya, jika kita membuat mereka berduka maka kesusahan dan musibah juga bisa dengan cepat menghantam kita.
Mari berdoa dan berharap agar kita tidak menjadi salah satu dari golongan yang terakhir ini.
***
21 Dzulqa’dah 1442 H