Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin).
“Pecinta dunia tidak akan bisa merasakan manisnya beribadah sebagaimana orang sakit tidak mampu merasakan nikmatnya makanan lezat”
Di riwayatkan Nabi Īsā ‘alaihissalām berkata,
« ” بِحَقٍّ أَقُولُ لَكُمْ: كَمَا يَنْظُرُ الْمَرِيضُ إِلَى طَيِّبِ الطَّعَامِ فَلَا يَلْتَذُّ بِهِ مِنْ شِدَّةِ الْوَجَعِ، كَذَلِكَ صَاحِبُ الدُّنْيَا لَا يَلْتَذُّ الْعِبَادَةَ، وَلَا يَجِدُ حَلَاوَتَهَا مَعَ مَا يَجِدُ مِنْ حُبِّ الدُّنْيَا («الزهد لابن أبي الدنيا» (ص86
Artinya,
‘Aku berkata kepada kalian dengan haqq, ‘Sebagaimana orang sakit memandang makanan lezat tapi tidak bisa menikmatinya karena hebatnya rasa sakit, demikian pulalah pecinta dunia tidak bisa menikmati ibadah dan tidak bisa merasakan manisnya karena dia memiliki cinta terhadap dunia.” (al-Zuhdu li Ibn Abū al-Dunyā, hlm 86)
***
7 Zulhijah 1442 H/ 17 Juli 2021 pukul 06.12