Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Bayangkan suatu hari Anda bangun tidur, tapi bukan bangun dari atas tempat tidur yang nyaman dan kasur yang empuk.
Anda bangun tidak dalam keadaan berselimut hangat, tetapi sebaliknya Anda melihat diri di atas tanah dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benang pun!
Anda bangun tidak disambut dengan sinar mentari pagi yang juita, tetapi disambut oleh tetesan rintik-rintik hujan dari langit yang menerpa wajah dan sekujur tubuh Anda.
Bukan hujan deras, tapi hujan lemah yang lembut, yang tetesannya hampir tidak bisa Anda rasakan saat mengenai kulit.
Anda merasa basah, kotor, becek dan berlepotan lumpur.
Tidak ada bagian tubuh yang terlihat terluka, sakit bekas dipukuli, atau tulang yang patah yang menunjukkan bahwa Anda dirampok orang atau dianiaya sampai tidak sadar kemudian dibuang di jalanan.
Anda bingung, “Mengapa aku di sini?”
Masih dalam keadaan mengucek-ngucek mata, berusaha mengumpulkan kesadaran dan memahami apa yang sedang terjadi, Anda dikejutkan fakta baru lagi.
Anda tidak sendiri!
Ada puluhan, ratusan … oh tidak, nampaknya ribuan orang yang sama kondisinya dengan Anda!
Mereka telanjang, basah oleh hujan dan seperti baru saja bangun tidur dalam keadaan kebingungan.
Anda melempar pandangan ke sekitar dan Anda keheranan sekali lagi, karena tanah yang Anda lihat tidak seperti tanah biasanya yang Anda kenal. Anda tidak melihat tanah berwarna coklat, tetapi semuanya putih rata sejauh mata memandang!
Anda teliti lagi sekitar Anda, ternyata Anda tidak bangun dari atas tanah biasa, tapi Anda melihat rekahan seolah-olah tanah terbelah dan mengeluarkan Anda dari dalam perut bumi!
***
Itulah kira-kira gambaran hari kebangkitan.
Sesungguhnya kebangkitan itu terjadi dalam suasana gerimis. Langit menurunkan hujan rintik-rintik yang terus menerus, lalu jasad manusia tumbuh kembali seperti sayuran yang tumbuh karena air hujan, lalu bumi merekah, terbelah dan keluarlah manusia satu demi satu dari dalam perut bumi di mulai dari Nabi Muhammad ﷺ sampai manusia terakhir di akhir zaman. Rasulullah ﷺ bersabda,
Artinya,
“Manusia dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan langit menurunkan gerimis di atas mereka.” (H.R.Ahmad)
Taṭisy-syu berasal dari kata ṭasy-sya yang bermakna menurunkan hujan yang lemah/rintik-rintik/gerimis. Jadi hadis ini menunjukkan suasana saat hari kebangkitan itu langit dalam keadaan hujan gerimis lemah.
Kaget-basah
Terkejut-gerimis
Heran-kehujanan
Telanjang bulat, tidak beralas kaki, dalam keadaan belum berkhitan.
19 Jumādā al-Ūlā 1443 H/ 24 Desember 2021 jam 09.53