Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Ada enam tingkatan kekerabatan yang dikenal di kalangan masyarakat Arab sebagaimana diterangkan al-Māwardī dalam kitab al-Aḥkām al-Sulṭāniyyah. Kita perlu mempelajari hal ini agar lebih bisa memahami posisi keluarga Nabi ﷺ di tengah-tengah sistem kekerabatan masyarakat Quraisy secara khusus dan bangsa Arab secara umum.
Satuan kekerabatan yang paling kecil dinamakan Faṣīlah (الفَصِيْلَةُ). Jamaknya faṣā’il (الفَصَائِلُ). Misalnya Banī al-‘Abbās, Banī Abū Ṭālib. Nama lainnya ‘Asyīrah (العَشِيْرَةُ) yang dijamakkan menjadi ‘asyā’ir (العَشَائِرُ). Sebagian ulama berpendapat ‘Asyīrah adalah satuan di atas faṣīlah.
Satuan yang lebih besar daripada Faṣīlah dinamakan Fakhiż (الفَخِذُ). Jamaknya afkhāż (الأَفْخَاذُ). Misalnya Banī Hāsyim, Banī Umayyah, dan semisalnya.
Satuan yang lebih besar daripada Fakhiż dinamakan Baṭn (البَطْنُ). Jamaknya buṭūn (البُطُوْنُ) atau abṭun (الأَبْطُنُ). misalnya Banī ‘Abdu Manāf, Banī Makhzūm.
Satuan yang lebih besar daripada Baṭn dinamakan ‘Imārah (العِمَارَةُ). Jamaknya ‘imārāt (العِمَارَاتُ) atau ‘amā’ir (العَمَائِرُ). Misalnya Quraisy, Kinānah.
Satuan yang lebih besar daripada Imārah dinamakan qabīlah (القَبِيْلَةُ). Jamaknya qabā’il (القَبَائِلُ). Kadang qabā’il juga disebut jamājim (الجَمَاجِمُ). Misalnya Rabī‘ah, Muḍar.
Satuan yang lebih besar daripada qabīlah dinamakan sya’bun (الشَّعْبُ). Jamaknya syu‘ūb (الشُّعُوْبُ). Misalnya ‘Adnān, Qaḥṭān
Dari enam satuan kekerabatan ini, istilah yang paling populer adalah sya’bun/syu‘ūb dan qabīlah/qabā’il. Dalam kitab-kitab sīrah sering juga disebut satuan keluarga yang bernama baṭn.
Dari situ kita bisa memahami apa yang dimaksud Allah dalam Al-Qur’an saat menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal (syu‘ūban wa qabā’ila lita‘ārafū)
Masing-masing satuan dari enam tingkatan itu bisa disebut ḥayyun (الحَيُّ). Jadi jika ada ungkapan ḥāyyun minal ‘arab, maka itu bisa bermakna faṣilah, fakhiż, baṭn, ‘imārah, qabīlah, atau sya’bun.
Berdasarkan uraian di atas, jika Rasulullah ﷺ disebut termasuk keluarga Banī Hāsyim, berarti yang dimaksud adalah menyebut satuan kekerabatan beliau di zaman itu pada level fakhiż.
Ketika disebut Rasulullah ﷺ berasal dari suku Quraisy, berarti yang dimaksud adalah menyebut satuan kekerabatan beliau di zaman itu pada level ‘imārah.
Jika beliau disebut sayyidu waladi ‘adnān (سيد ولد عدنان) yakni penghulu anak cucu ‘Adnān berarti yang dimaksud adalah menyebut satuan kekerabatan beliau di zaman itu pada level sya’bun. Dan seterusnya.
15 Rajab 1443 H/ 16 Februari 2022 jam 05.23