Oleh : Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Hal paling menakjubkan dari kisah nabi Adam itu sebenarnya bukan soal berbincang-bincang dengan malaikat, melihat surga, atau bahkan bercakap-cakap dengan Allah.
Tapi yang paling menakjubkan adalah seandainya nabi Adam sanggup melawan penyesatan Iblis, sanggup mengendalikan hawa nafsunya sehingga tidak makan buah pohon terlarang, dan sanggup mengutamakan rida Allah daripada kepentingan dirinya.
Dengan kata lain, hal paling hebat dari nabi Adam adalah saat beliau sanggup taat mutlak kepada Allah, istikamah dalam ketaatan, dan konsisten melaksanakan perintah/syariat Allah.
Kalau berbincang-bincang dengan malaikat, melihat surga, atau bahkan bercakap-cakap dengan Allah, maka Iblis juga mendapatkannya, padahal dia adalah makhluk yang dilaknat Allah! Percuma makrifat kepada Allah jika tidak bisa konsisten taat kepada Allah. Iblis adalah contoh nyata.
Awalnya mulia di langit, lalu jadi terhina dan terusir dari langit karena melanggar perintah Allah.
Jadi, orang yang bertasawuf itu mestinya tidak pernah “me-wow-kan” segala jenis keajaiban yang dianggap karamah. Karena ini bisa menjadi pintu tersesatnya orang dari jalan yang lurus. Hal yang paling menakjubkan dari orang yang bertasawuf adalah saat dia bisa mengendalikan hawa nafsunya, sanggup mengutamakan rida Allah daripada kepentingan pribadinya dan teguh konsisten menegakkan syariat. Allah berfirman,
﴿وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى (٤٠) فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى﴾ [النازعات: 40-41]
Artinya,
“Adapun orang-orang yang takut pada kebesaran Tuhannya dan menahan hawa nafsunya. Sesungguhnya surgalah tempat tinggal(-nya).” (Q.S.al-Nāzi‘āt: 40-41)
22 Sya’ban 1443 H/25 Maret 2022 pukul 18.22