Oleh : Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
“Percuma menjadi pelangi untuk suami yang buta warna”
atau
“Percuma menjadi nada yang indah untuk istri yang tuli”
Dikira kalimat-kalimat seperti itu keren.
Padahal itu menunjukkan amalnya untuk manusia, mengharap apresiasi manusia dan berharap dibalas manusia.
Ini keliru.
Beramallah sebaik mungkin dengan niat dilihat Allah, diapresiasi Allah dan diperhatikan Allah. Harapkan Dia rida padamu. Haraplah balasan dariNya.
Buang semua harapan pada manusia.
Itu baru ikhlas sejati.
Setiap amal dan kebaikan apapun yang masih berharap dihargai manusia, maka kita tidak akan mendapati balasannya di akhirat.
Alangkah banyaknya kejahilan di zaman sekarang yang berbalut kalimat mutiara.
11 Ramadan 1443 H/13 April pukul 07.40