Oleh : Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Nalar fikih yang diajarkan imam al-Syāfi‘ī dalam kitab al-Risālah dan dipraktekkan dengan sangat bagus dalam kitab al-Umm itu sudah sangat cukup untuk menyaring mana yang haqq mana yang batil, mana hidayah mana penyesatan dan mana yang syar’i mana yang bid’ah. Tidak peduli baik dalam urusan akidah maupun hukum.
Adapun ilmu kalam, ilmu mantik, cara pikir rasional atau yang semakna dengannya, maka posisinya adalah penunjang untuk menjaga Islam. Bahkan kasyaf, mimpi dan ilham sekalipun fungsinya hanya penunjang saja.
Ilmu penunjang biasanya diperlukan untuk meyakinkan mereka yang belum sampai pada taraf fikir tasyri‘i, seperti mereka yang masih belum masuk Islam, atau mereka yang sangat terpengaruh rasionalisme Barat, atau diuji berat, atau orang muslim yang benar-benar awam sehingga masih perlu dijelaskan dengan logika dan perumpamaan yang dekat dengan akal mereka sehari-hari.
Teknik seperti ini terbukti bermanfaat sebagaimana dipakai Rahmatullāh al-Hindi, Ahmad Deedat dan Zakir Naik dalam dakwah-dakwah beliau. Ribuan non muslim masuk Islam melalui mereka dan ribuan muslim termantapkan islamnya melalui wasilah mereka.
Nabi Yusuf juga memakai teknik ini saat menasihati Zulaikhā/Zalīkhā yang belum beriman waktu itu supaya tidak mengajaknya berzina. Yakni diingatkan, bahwa suami Zulaikhā sangat baik kepada nabi Yusuf. Tentu itu akan sangat menyakiti sang suami, jika Nabi Yusuf sampai menggagahi istrinya. Nabi Yusuf tidak menasehati Zulaikhā dengan bombardir dalil.
Adapun yang sudah teguh islamnya, sudah kuat imannya, dan mantap ridanya dengan Islam, maka nalar fikih yang diajarkan al-Syāfi‘ī sudah lebih dari cukup untuk menghalau segala jenis kekufuran dan syubhat baik dalam akidah maupun hukum.
Tidak ada yang meremehkan fikih selain orang jahil yang lemah menguasainya, yang ingin tampil di depan menggantikan ulama atau memang ingin merusak Islam dan kaum muslimin. Semua ide-ide sesat hampir selalu diawali dengan menyerang fikih, nalar fikih (epistemologi fikih), dan para ulama fukaha.
Waspadalah selalu.
Di antara ciri penyesat yang paling mudah kelihatan adalah menyerang fikih dan para fukaha.
24 Syawal 1443 H/ 30 Mei 2022 M pukul 10.34