Oleh : Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Ringkasan Al-Qur’an ada di Sūrah al-Fātiḥah. Artinya jika seorang mukmin tidak sanggup mempelajari seluruh Al-Qur’an, maka minimal kuasailah betul-betul makna Sūrah al-Fātiḥah dan amalkan sebaik-baiknya.
Timbul pertanyaan,
Jika Al-Qur’an ada ringkasannya, bagaimana dengan hadis Nabi ﷺ yang jumlahnya puluhan ribu bahkan mungkin ratusan ribu sampai jutaan itu? Adakah ringkasannya?
Nah, inilah yang tidak diterangkan dengan detail oleh Rasulullah ﷺ.
Hanya saja Rasulullah ﷺ telah menegaskan bahwa beliau diberi anugerah Allah kefasihan bahasa yang luar biasa sehingga bisa mengajarkan ilmu-ilmu padat makna dalam kalimat-kalimat ringkas. Sabda Nabi ﷺ yang tipenya demikian dinamakan dengan istilah Jawāmi’ al-Kalim (جوامع الكلم). Informasi ini menjadi kabar gembira, karena secara implisit mengajarkan bahwa seluruh sabda Nabi ﷺ itu juga ada ringkasannya jika serius dilacak.
Beruntung sekali kita karena sejumlah ulama telah bangkit untuk mengumpulkan sabda-sabda Nabi ﷺ yang meringkas seluruh hadis itu dalam sebuah kitab.
Di antara karya-karya terpenting dalam hal itu adalah,
- Al-Ījāz wa Jawāmi’ al-Kalim min al-Sunan al-Ma’ṡūrah karya Ibnu al-Sunnī
- Al-Syihāb fī al-Ḥikam wa al-Ādāb karya al-Quḍā‘ī
- Al-Aḥādīṡ al-Kulliyyah karya Ibnu al-Ṣalāḥ
- Garību al-Ḥadīṡ karya al-Khaṭṭābī di bagian awal kitab
Tapi di antara semua karya tersebut, yang terbaik dan penuh berkah adalah yang disusun oleh al-Nawawī dalam karya yang terkenal dengan nama al-Arba‘ūn al-Nawawiyyah atau kitab al-Arba‘īn atau Hadis Arba’in. Saya telah membuat resensi khusus kitab ini secara panjang lebar dalam buku saya yang bejudul “al-Nawawī Sang Wali dan Karya-Karyanya”.
Apa konsekuensi penting informasi ini?
Petunjuk islam itu intinya ada di Al-Qur’an dan Sunah. Jadi, jika tidak sanggup mempelajari semuanya, maka minimal pelajarilah ringkasan keduanya. Ringkasan Al-Qur’an tercermin pada Sūrah al-Fātiḥah sementara ringkasan hadis tercermin pada kitab al-Arba‘īn al-Nawawiyyah.
Oleh karena itu, saya memuji takmir-takmir masjid, pondok-pondok pesantren dan lembaga-lembaga pendidikan islam apapun yang paham betul hakikat din seperti ini sehingga memutuskan untuk mengadakan kajian wajib pada dua tema ini, yakni tafsir Sūrah al-Fātiḥah dan kajian kitab al-Arba‘īn al-Nawawiyyah.
Tentu saja kajian ilmu yang lain tetap penting. Hanya saja tidak semua kaum muslimin bisa dituntut sibuk dengan ilmu. Oleh karena itu harus ada prioritas untuk para awam. Kajian yang sudah mewakili seluruh ilmu Al-Qur’an dan seluruh ilmu hadis, yang praktis dan langsung bisa dipraktekkan adalah mengajarkan ilmu dalam Sūrah al-Fātiḥah dan kitab al-Arba‘īn al-Nawawiyyah
8 Dzulqa’idah 1443 H/ 8 Juni 2022 M pukul 09.42