Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Orang baru masuk Islam itu jangan dikerasi. Lunaklah. Allah saja menyebut mereka mu’allaf, artinya orang yang dilembuti dan dilunakkan hatinya. Jangan dibombardir dengan berbagai tuntutan yang membuat Islam terasa berat. Praktekkan prinsip tadarruj, bertahap dan berangsur-angsur.
Demikian pula mereka yang baru taubat, yang baru “berhijrah”. Sudah mau ngaji saja masya Allah. Harus dihargai. Tidak usah direndahkan guru-gurunya. Tidak usah dibuli hanya karena ada kekurangan sana-sini. Maklumilah dan bersikaplah lebih lunak. Orang baru mau berniat baik kalau sudah dapat cacian dan makian, bisa-bisa malah ekstrim keputusannya: murtad!
Demikian pula anak yang baru balig. Orang tua atau lembaga pendidikan yang bijak tidak akan langsung membebani dengan banyak taklif yang membuat anak bisa malah punya pengalaman buruk dengan syariat.
Itulah makna hadis Nabi ﷺ
Artinya,
“Permudahlah, jangan dipersulit. Berilah kabar gembira jangan malah membuat lari.”
Al-Nawawi berkata,
Artinya,
“Dalam hadis tersebut terdapat (ajaran) bersikap lunak terhadap orang yang baru masuk Islam dan tidak bersikap keras terhadap mereka. Demikian pula sikap terhadap anak yang mendekati balig atau baru balig. Termasuk juga orang yang baru taubat dari maksiat-maksiat. Mereka disikapi dengan lembut/kasih-sayang dan diajari ketaatan secara berangsur-angsur, sedikit demi sedikit.” (Syarḥu al-Nawawi ‘Alā Muslim juz 12 hlm 41)
4 Rabi’ul Awal 1444 H/30 September 2022 pukul 07.55