Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Orang yang sering dipuji, ditepuk tangani, diapresiasi, di”wow”kan, dibenarkan, diiyakan, didukung, dielu-elukan, di-decak-kagumi, dituruti keinginannya, disayang-sayang, dimanja-manja dan semisalnya justru berpeluang rusak agamanya. Yakni ketika tidak kuat ujian tersebut dan salah menyikapinya. Ibnu al-Jauzī berkata,
Artinya,
“Ujian yang paling besar adalah puji-pujian orang awam.” (Ṣaidu al-Khāṭir hlm 48)
Di antara dampak terburuk yang akan menimpa orang yang sering dipuji adalah membuatnya menjadi pribadi yang keras kepala.
Susah dinasihati.
Merasa benar sendiri.
Seolah paling suci.
Sangat takut citranya jadi buruk.
Oleh karena itu, beruntunglah orang yang sering dipuji tapi saat jelas keliru masih bisa dengan rendah hati mengatakan,
“Iya, saya salah. Maaf”.
Kemudian memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik setelah itu.
Itu bermakna, beliau masih mendapatkan rahmat Allah, mendapatkan petunjuk dari-Nya dan sanggup waspada serta tahu bagaimana menyikapi pujian makhluk.
***
Di antara ikhtiar agar selamat dari dampak buruk pujian manusia, maka setiap dapat pujian usahakan menangis dalam kesendirian sambil bermunajat,
“Ya Allah, aku dipuji hanya karena mereka tidak tahu kebusukanku.”
“Andai mereka tahu, pasti mereka semua lari dan jijik menjauhiku.”
“Hanya karena rahmat-Mu lah sampai hari ini Engkau masih menutupi aib-aibku.”
“Karena itu, ampuni semua dosa-dosaku.”
“Terutama dosa-dosa yang hanya aku dan Engkau yang tahu, sementara mereka tidak tahu.”
“Jangan hukum aku karena ucapan-ucapan itu.”
“Jauhkan aku dari keburukan dan fitnahnya.”
“Jadikan aku jauh lebih baik dari persangkaan mereka.”
Lalu berdoalah dengan doa berikut ini,
Artinya,
“Ya Allah, Engkau lebih tahu tentang diriku daripada aku dan aku lebih tahu tentang diriku daripada mereka. Ya Allah jadikanlah aku lebih baik daripada apa yang mereka sangka. Ampuni aku untuk dosa yang tidak mereka ketahui. Jangan hukum aku karena ucapan pujian mereka itu.”
Diriwayatkan dalam kitab Usdu al-Gābah, doa di atas adalah doa yang dibaca Abu Bakar saat dipuji.
Doa di atas juga diriwayatkan dibaca Umar, Ali, dan banyak ulama saleh lainnya dengan sedikit modifikasi lafalnya.
21 Syawwāl 1444 H/ 12 Mei 2023 pukul 10.13