Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Disakiti orang itu perih rasanya.
Tapi paling perih jika yang menyakiti keluarga sendiri. Seperti syairnya Ṭarafah bin al-‘Abd,
Artinya,
“Kezaliman kerabat itu lebih perih bagi seseorang daripada bacokan pedang yang tajam.” (Dīwān Ṭarafah hlm 27 )
Keluarga itu benteng terakhir orang jika punya masalah di luar. Jika dalam keluarga malah seperti di neraka, ke mana lagi orang mencari tempat yang nyaman?
Tapi sehebat-hebat orang disakiti keluarga, tidak ada yang lebih hebat daripada cobaan yang diterima Nabi Yusuf.
***
Asalnya beliau hidup bahagia bersama keluarga. Di sayang ayah, disayang ibu, bahkan dimuliakan Allah dengan mimpi yang memberi kabar gembira kedudukan agung yang akan diterima Nabi Yusuf kelak.
Lalu saudaranya dengki.
Nabi Yusuf hendak dibunuh.
Lalu rencana itu “diringankan” menjadi dibuang, dilemparkan ke dalam sumur.
Lalu beliau di temukan orang.
Lalu dijual sebagai budak.
Dari sinilah terjadi penderitaan bertubi-tubi yang dialami Nabi Yusuf akibat kejahatan saudara-saudaranya.
***
Berawal dari orang mulia, bahagia dan disayang lalu seketika berubah menjadi budak yang penderitaannya harus beliau rasakan bertahun-tahun.
Setelah itu masih diuji dengan godaan wanita cantik.
Lalu masih diuji dengan fitnah keji dan korban playing victim.
Lalu masih diuji dengan penjara selama 7 tahun!
Ujian yang luar biasa yang diawali dari kejahatan saudara.
***
Lalu bagaimana Nabi Yusuf menghadapinya?
Beliau tetap sabar.
Memaafkan keluarga.
Diam.
Menjaga lisan.
Tidak menjelek-jelekkan mereka.
Malah menisbahkan kesalahan itu kepada setan yang sedang ingin merusak hubungan keluarga.
Lalu fokus menyembah Allah dengan tekun dan fokus memperbanyak amal saleh, seraya selalu berusaha bertakwa dalam situasi apapun
***
Lalu bagaimana Allah membalasnya?
Nama beliau dibersihkan!
Diberi kemuliaan jabatan duniawi!
Diberi kekayaan!
Diberi istri cantik!
Saudaranya dibuat terhina dan menghiba-hiba meminta pertolongannya saat susah!
Dijadikan teladan oleh Allah sepanjang zaman!
Beginilah seharusnya sikap jika diuji dengan keluarga sendiri.
Lebih-lebih dijahati orang yang bukan keluarga.
3 Zulkaidah 1444 H/ 23 Mei 2023 pukul 10.47