Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Seberat apapun rumah tangga, sedapat mungkin simpan rapat-rapat. Jangan sampai keluar. Kalau bisa tembok kamarmu sendiripun usahakan tidak mendengar. Agar tidak ada pintu setan untuk masuk. Agar setan tidak bisa manas-manasi.
Menyembunyikan kesusahan adalah di antara sebaik-baik pelaksanaan perintah ṣabr (الصبر), yakni sifat tangguh, tidak mudah mengeluh dan tabah menghadapi takdir apapun yang membuat sedih. Menyembunyikan lalu fokus mengadukan masalah hanya kepada Allah sebagaimana yang dilakukan nabiyyullah Ya‘qūb,
Artinya,
“Dia (Ya‘qub) berkata, “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.”
Jika harus curhat karena khawatir berdampak pada kesehatan jiwa, sangat butuh menumpahkan perasaan, dan sungguh memerlukan nasihat maka pastikan kepada orang yang benar. Semisal penengah keluarga yang berilmu. Atau ulama yang bener-benar fakih, adil dan bisa menjaga rahasia.
Sekali-kali jangan keluar ke tetangga, teman, atau relasi yang awam. Apalagi ke medsos. Walaupun hanya dalam bentuk clue-clue.
Betapa banyaknya rumah tangga yang punya masalah berat, tapi karena pandai menyimpan rapat-rapat, lalu memohon pertolongan Allah, kemudian dibenahi oleh Allah dengan cara indah tanpa menimbulkan fitnah dan tidak banyak menyeret kerusakan.
Sebaliknya, alangkah banyaknya rumah tangga yang sebenarnya masalahnya tidak terlalu berat, tapi karena tidak tahan untuk tidak menceritakannya kepada “dunia” maka semakin ternganga-lah pintu-pintu setan, banyak yang ikut komentar, banyak yang ikut manas-manasi, banyak yang ambil keuntungan mencari panggung, banyak yang ikut-ikutan memanfaatkan untuk pansos, akhirnya rumah tangga semakin runyam dan berakhir dengan kehancuran.
14 Zulhijah 1444 H/ 2 Juli 2023 pukul 18.38