Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Bermaksiat itu “menabung”.
Menabung susah.
Ada saatnya tabungan itu pecah.
***
Bukankah Nabi Adam dipindah dari negeri penuh nikmat menuju negeri yang penuh kesengsaraan dan cobaan karena melanggar larangan Allah?
Bukankah Hārūt dan Mārūt dihukum di dunia sampai hari kiamat karena tidak bisa melawan dorongan maksiat minum khamr, berzina dan membunuh jiwa?
Bukankah sebagian Bani Israel dihukum tersesat di padang Tih 40 tahun karena menolak perintah jihad dari Allah?
Bukankah umat-umat terdahulu dibinasakan Allah karena mereka bersikukuh dalam kemaksiatan dan menolak bertobat melalui para nabi dan rasul yang diutus kepada mereka?
Terkadang orang diuji susah melalui suaminya, diuji melalui istrinya, diuji melalui anaknya, kendaraannya, tetangganya, karyawannya, bosnya, temannya, kenalannya dll karena dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu.
Setiap dosa yang tidak ditaubati dan dimintakan ampun sudah pasti akan berdampak.
Dampak di dunia adalah diberi kesusahan. Bentuk, jenis, dan caranya mungkin tergantung maksiat yang dilakukan seorang hamba dan bagaimana kondisi hamba tersebut saat melakukan maksiat tersebut.
***
Lebih dari meremehkan dosa juga bisa berakibat melakukan dosa lain.
Dosa itu punya sadara sebagaimana amal saleh punya saudara.
Begitu satu dosa dilakukan, lalu tidak ditobati, maka itu akan memberi petunjuk dan mengantarkan untuk melakukan dosa lain yang lebih kuat. Demikian terus menerus sampai melakukan dosa besar. Lama-lama bisa sampai ke kekufuran.
Adapun jika setelah terjerumus dalam dosa orang bersedia untuk beristighfar, bertobat dan beramal saleh, maka Allah akan men-cancel musibah yang semestinya diberikan.
Seperti umat nabi Yunus yang di-cancel azab kepada mereka karena bersedia bertobat.
***
Adapun cara tobatnya, maka harus melakukan 3 hal,
- Meninggalkan maksiat
- Menyesali maksiat
- Bertekad tidak mengulangi maksiat
Poin pertama sempurna dengan memutus hubungan dengan kawan maksiat, lalu pindah lingkungan ke orang-orang saleh.
Poin kedua sempurna dengan meminta supaya dibuat jijik dengan maksiat.
Poin ketiga sempurna dengan melawan semua rencana maksiat. Jadi sudah menolak maksiat sejak dari pikiran.
19 Zulhijah 1444 H/ 7 Juli 2023 pukul 16.53