Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Nabi Ibrahim itu sungguh luar biasa adab dan kesopanan beliau saat menyebut nama Allah.
Setelah beliau menyebut bahwa Allahlah yang menciptakan beliau, memberi petunjuk beliau, memberi makan beliau dan memberi minum beliau, maka beliau juga ingin menjelaskan bahwa jika beliau dibuat sakit oleh Allah, maka Allah pulalah yang akan menyembuhkannya.
Menariknya, beliau tidak berani menyebut “Allah yang membuatku sakit” walaupun maknanya benar!
Beliau lebih memilih redaksi yang lebih halus, sopan dan penuh adab, yakni tidak menisbahkan hal-hal yang dianggap buruk oleh makhluk langsung kepada Allah. Karena itu Nabi Ibrahim mengatakan,
Artinya,
“Jika aku sakit maka Dia (Allah) lah yang menyembuhkanku.” (Q.S. al-Syu’ārā: 80)
Al-Muẓhirī menegaskan bahwa Nabi Ibrahim memilih redaksi demikian karena konteksnya memang menjaga adab saat menyebut nama Allah yang Maha Agung. Al-Muẓhirī menulis,
***
Beberapa kali berseliweran tulisan yang mencoba masuk dalam perdebatan sifat Allah lalu mengucapkan kalimat yang sama sekali tidak menunjukkan adab dan penghormatan kepada Allah.
Yang demikian itu apa tidak khawatir ya, pahala ibadahnya 40 tahun bisa hancur gara-gara satu dua kalimat kejahilan yang diucapkan terkait Allah?
28 Muharram 1445 H/ 15 Agustus 2023 pukul 14.49