Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Mengi’robi secara sederhana itu kuncinya perhatikan 4 hal,
Pertama: Posisi sintaksis (misalnya fā’il, maf’ul bih, tamyiz)
Kedua: I’rāb-nya (misalnya rafa’, nashob, jarr, jazm)
Ketiga: Kata yang mempengaruhi (misalnya harf jarr, fi’il)
Keempat: Tanda i’rāb-nya (misalnya fathah, kasrah, damah)
Contoh kita akan mengi’robi kata al-Ustaẓ:
جَاءَ الأُسْتَاذُ
Artinya:
“Sang ustaz datang”
Maka kita katakan,
- Lafaz al-ustaż berposisi sebagai fā’il (الفاعل)
- I’rāb-nya rafa’ (الرفع) atau kita katakan dia marfū’ (المرفوع)
- Kata yang mempengaruhi atau āmil-nya adalah kata jā’a (جَاءَ)
- Tanda i’rāb-nya adalah harakat damah yang tampak di akhir kata
Yuk berlatih mengi’rabi bait ke-2 nazham imrithi. Silakan dinikmati di sini,
https://openyoutu.be/C8k9TA3iuS4?si=ih_CrQj9k4rHEUTF
27 September 2023/ 12 Rabi’ul Awal 1445 H pukul 17:52