Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Untuk pemula yang ingin belajar ilmu nahu, maka ngaji nazham al-‘Imrīṭī insya Allah sudah cukup.
Dalam arti jika hanya untuk kepentingan membaca kitab-kitab ringan untuk diajarkan ke umat, seperti Sullam al-Taufiq, Safīnah al-Najah, Taisīr al-Khallāq dan semisalnya maka khatam nazham al-‘Imrīṭī insya Allah sudah memadai.
Syaratnya tentu harus serius, paham betul isinya, dan paham betul bagaimana mengaplikasinya.
Jika diawali ngaji matan al-ājurrūmiyyah dulu, maka tentu lebih baik. Karena nazham al-‘Imrīṭī pada hakikatnya adalah versi puisi matan al-ājurrūmiyyah (yang ditulis dengan gaya prosa) dengan tambahan materi pelengkap untuk menyempurnakan.
Jika setelah ngaji nazham al-‘Imrīṭī lalu melanjutkan ke nazham Alfiyyah Ibn Mālik disertai berbagai syarah-syarah terpentingnya, maka itu lebih ideal karena bisa mencapai level ulama, insya Allah.
Ngaji matan al-ājurrūmiyyah, nazham al-‘Imrīṭī dan alfiyyah Ibn Mālik adalah bagian dari kurikulum banyak pondok pesantren di Indonesia. Banyak bukti yang menunjukkan lulusan kurikulum tersebut bisa menjadi ulama dan punya kemampuan baik saat diskusi dalam bahṣul masā’il. Ini menunjukkan metode belajar bahasa Arab memakai kitab-kitab tersebut tidak bisa diremehkan dan layak untuk menjadi salah satu pilihan.
Alhamdulillah, atas taufiq Allah saya membuat kajian untuk mensyarah nazham al-‘Imrīṭī di Youtube dalam bentuk yang serius. Kajian ini bisa dimanfaatkan untuk siapapun yang ingin memakai cara pondok pesantren untuk memahami ilmu nahu. Yang pernah nyantri pun bisa memanfaatkannya untuk menyegarkan kembali ilmu yang pernah dikaji di pondok dulu.
Sampai saat ini baru sampai bait ke-3. Tiap bait disyarah dalam 4 video sehingga saat ini sudah ada 12 video. Semoga Allah mengizinkan untuk menyelesaikan sampai akhir bait. Tautan lengkap bisa dicek di kolom komentar.
3 Oktober 2023/ 18 Rabi’ul Awal 1445 H pukul 09:51