Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Makna al-āl (الآل) dalam pendapat mu’tamad mazhab al-Syāfi‘ī adalah keluarga Nabi ﷺ yang beriman di kalangan Bani Hāsyim dan Bani al-Muṭṭalib.
Saya suka pendapat ini, karena mengingatkan jasa besar dua klan tersebut dalam membela Rasulullah ﷺ pada peristiwa pemboikotan Rasulullah ﷺ di Mekah.
Di saat semua kafir Quraisy membuat Rasulullah ﷺ menderita kelaparan, diputus hubungan dan memakan dedaunan selama sekitar 3 tahun berturut-turut, maka hanya dua klan itu yang tetap membela Rasulullah ﷺ. Keturunan ‘Abdu Manāf yang lain, yakni Bani Abdu al-Syams dan Bani Naufal malah bergabung dengan musyrikin Quraisy.
Oleh karena itu, wajar jika Allah menghargai Bani Hāsyim dan Bani al-Muṭtalib melebihi keluarga Nabi ﷺ yang lain.
Mereka dimasukkan dalam selawat Nabi ﷺ yang dibaca kaum muslimin sampai hari kiamat.
***
Tetapi memang ulama berikhtilaf cakupan makna al-āl itu sejauh mana.
- Ada yang berpendapat mukmin Bani Hāsyim
- Ada yang berpendapat Bani Abdul Muṭṭalib.
- Ada yang berpendapat Bani al-Abbās bin Abdul Muṭṭalib, bani al-Ḥārits bin Abdul Muṭṭalib, Bani Ali, dan Bani Ja’far.
- Ada yang berpendapat Bani al-Ḥasan dan al-Ḥusain.
- Ada yang berpendapat istri dan keturunan beliau saja.
- Ada yang berpendapat umat beliau yang bertakwa saja.
- Bahkan yang berpendapat seluruh umatnya, yakni umat ijābah bukan umat da’wah.
***
Dalam kajian mendalam bait-5 nazham al-‘Imrīṭī ini saya membahas 5 topik dalam waktu sekitar 20 menit yaitu,
- Nama nabi Muhammad
- Makna al-āl
- Makna al-ashab
- Makna i’rab
- Analisa mukadimah
Di bagian pembahasan al-āl itulah saya jelaskan ikhtilaf ulama terkait batasan al-āl itu.
Silakan kajian lengkapnya di sini:
https://openyoutu.be/ttIwBvGgC1A?si=1IQxhq9fxnO-R5jy
10 Oktober 2023/ 25 Rabi’ul Awal 1445 H pukul 17:17