Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Pengajar Al-Qur’an dan hadis itu hukumnya fardu ain belajar bahasa Arab. Yakni belajar ilmu nahu.
Fardu ain ya.
Bukan sunah, apalagi mubah.
Ahmad Zainī Daḥlān berkata dalam Syarah Mukhtaṣar Jiddan,
Artinya,
“Hukum syara’ mempelajari ilmu nahwu adalah wajib kifayah bagi seluruh penduduk di sebuah daerah dan wajib ain bagi pengajar tafsir dan hadis.” (Syarḥ Matn al-Ājurrūmiyyah, hlm 8, cet.7 Syarikah Dār al-Masyārī’ 1435 H )
***
Ada banyak sekali riwayat-riwayat menarik saya sampaikan dalam kajian mendalam nazham al-‘Imrīṭī bait ke-9 ini.
Salah satunya adalah ibarah ulama di atas yang mengatakan fardu ain hukumnya bagi pengajar tafsir dan hadis untuk belajar bahasa Arab.
Detailnya saya mengupas 5 topik,
- Posisi Ilmu Nahu Dalam Urutan Belajar Ilmu Syar’i
- Hukum Belajar Ilmu Nahu
- Pujian Ulama Terhadap orang yang belajar Ilmu Nahu
- Celaan Terhadap Lahn/Kesalahan Berbahasa
- Riwayat dan ibarah tentang urgensi ilmu nahu bagi ilmu syar’i
Lalu untuk bagian ke-5 saya rinci lagi menjadi 5 pembahasan yaitu,
- ‘Ibarah urgensi ilmu nahu dalam ilmu tafsir
- ‘Ibarah tentang urgensi ilmu nahu dalam ilmu hadis
- ‘Ibarah tentang urgensi ilmu nahu dalam ilmu fikih
- ‘Ibarah tentang urgensi ilmu nahu dalam ilmu usul fikih
- ‘Ibarah tentang urgensi ilmu nahu dalam ilmu balagah
Silakan dinikmati pembahasan lengkapnya di KANAL MUNTAHA. Atau di sini.
26 Oktober 2023/ 11 Rabi’u al-Tsānī 1445 H pukul 20.42