Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Ujian berat yang dirasakan oleh orang yang diberi anugerah ilmu din adalah melawan sifat munafik.
Keras saat memberi fatwa orang awam, tapi longgar untuk diri sendiri.
Tampil seperti orang suci, tapi batin penuh bangkai dan daki.
Sensitif dengan najis selebar kepala kutu di kaki, tapi tidak peduli dengan najis sombong, buruk sangka, dan iri dengki yang ada di hati.
Lagaknya seolah membesarkan nama Allah, padahal aslinya membesarkan namanya sendiri.
Mulutnya mengucapkan aku cinta Allah, tapi aslinya hati justru cinta dengan dunia ini.
Seringkali mengatasnamakan dakwah dan perjuangan, padahal aslinya membela kepentingan pribadi.
Seolah mengajak manusia ke dalam kebenaran, padahal aslinya mengajak bergabung dengan kelompoknya sendiri.
Ngakunya menjadi pengikut nabi, tapi tidak cocok antara perkataan dan perbuatan yang dijalani.
Berbalut nasihat, dakwah dan amar makruf nahi mungkar, tapi aslinya menjadikan umat mangsa empuk untuk memenuhi hasrat, nafsu dan ambisi.
Di depan umum menipu umat dengan doa yang panjang-panjang, tapi saat sendiri ibadahnya malas-malasan dan ingin cepat segera pergi.
Amalnya seolah membela kepentingan umat, tapi aslinya haus popularitas dan publikasi.
Bukan hubungan hamba dengan Rabbnya jadi perhatian, tapi di setiap kegiatan kegilaannya malah sibuk mencari video dan foto-foto diri.
Gayanya meneriakkan perjuangan syariat dengan gemuruh takbir, aslinya mengamankan kepentingan diri, membangun gurita bisnis dan mengamankan jaringan koneksi.
Lisannya fasih melafalkan kata perjuangan dan dakwah, tapi anehnya terhadap orang-orang beriman lisannya gemar melaknat, menyumpahi dan memaki.
Kegemarannya duduk-duduk ditempat terhormat, lalu marah jika merasa kurang diorangkan, kurang dihargai dan tidak dipanggil dengan gelar kyai atau pak haji.
Ambisinya selalu memimpin, di depan, lalu mendapatkan penghormatan dan puja-puji.
Orang-orang seperti inilah yang harus dijauhi umat jika mencari petunjuk sejati.
Semoga Allah senantiasa merahmati para ustaz yang baik dan selalu berusaha menjadi lebih baik.
CATATAN
Diadaptasi dari riwayat nasihat Nabi Isa kepada rahib-rahib Yahudi dan kaum Farisi.
أرجوك يا رب
أرجوك يا رب
أرجوك يا رب
6 November 2023/ 22 Rabi’u al-Tsānī 1445 H pukul 09.38