Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Harf qad itu punya empat makna.
Dua makna terkait fi’il māḍī.
Dua makna terkait fi’il muḍāri’.
Jika qad mendahului fi’il māḍī, maka kemungkinan maknanya dua,
Pertama: bermakna taḥqīq (التَّحْقِيْقُ) yang bisa diterjemahkan “telah” atau “sungguh telah”, misalnya dalam kalimat,
Kedua: bermakna taqrīb (التَّقْرِيْبُ) yang bisa diterjemahkan “hampir” atau “nyaris” atau “sudah dekat”, misalnya dalam kalimat,
Adapun jika qad mendahului fi’il muḍāri’, maka kemungkinan maknanya juga ada dua,
Pertama: bermakna taqlīl (التَّقْلِيْلُ) yang bisa diterjemahkan “jarang” atau “kadang-kadang”, atau “terkadang”, misalnya dalam kalimat,
Kedua: bermakna taktsīr (التَّكْثِيْرُ) yang bisa diterjemahkan “sering” atau “banyak”, misalnya dalam kalimat,
Termasuk seperti ayat dalam Al-Qur’an,
***
Dengan demikian kata qad bait ke-14 nahzam al-‘Imrīṭī berikut ini mungkin difahami sebagai qad taḥqīq,
Artinya,
“Saya telah membuang darinya – yakni dari kitab al-Muqaddimah al-Ājurrūmiyyah – (pembahasan) yang tidak dibutuhkan, dan saya menambahinya -yakni kitab al-Muqaddimah al-Ājurrūmiyyah – sejumlah pengetahuan/pembahasan yang dibutuhkan.”
Pembahasan lebih lengkap kajian shorof bait ke-14 nazham al-‘Imrīṭī silakan dinikmati di KANAL MUNTAHA.
Video Kajian shorof bait ke-14 nazham al-‘Imrīṭī di sini.
15 November 2023/ 29 Rabi’u al-Tsānī 1445 H pukul 06.59