Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Apakah ada nanti di kalangan umat Islam yang akan menjadi pengikut Dajjal?
Ya, ada.
Bukan hanya ada, bahkan banyak!
Sekarang saja sudah kelihatan tanda-tandanya.
Siapapun yang mendukung Bani Israel dan malah menyerang saudara seimannya (dengan alasan apapun), maka masuk akal jika nanti akan menjadi pengikut Dajjal.
Sebab Dajjāl itu Mesiasnya Bani Israel.
Jadi, siapapun yang membenarkan Bani Israel, membelanya, dan mendukungnya, baik langsung maupun tidak langsung, maka dia memang masuk akal keberadaannya akan menguatkan Dajjal nanti.
Pendirian negara Bani Israel di Palestina memang dimaksudkan untuk menyambut sang Mesias (Dajjal). Ada klip menarik dalam hal ini,
TANYA-JAWAB
TANYA
“Bagaimana dengan sikap yg menyatakan ketidaksetujuan dengan cara, pendekatan, dan strategi perang yg dilakukan oleh Hamas, Tadz, bukan perjuangan rakyat Palestina secara umum?”
JAWAB
“Ikhtilaf strategi itu tidak perlu sampai dimunculkan kepada orang-orang awam. Mestinya yakinkan ulama-ulama Hamas. Cukup di situ. Sebab bisa menggembosi jika ke publik.
Perjuangan melawan penjajah itu dari dulu melibatkan aksi militer dan diplomasi. Tidak dibenarkan jika kita hanya mendukung cara-cara Soekarno, Agus Salim dan diplomat lain, lalu mencela perjuangan Diponegoro, Imam Bonjol, Jendral Soedirman dan pejuang-pejuang militer lain.
TANYA
“Bani Israel yang dalam kisah kenabian terdahulu menjadi umat terpilih, yang disayang oleh Tuhan, banyak nabinya juga. Sekarang justru sebaliknya. Kenapa ya, Ustaz Muafa?
JAWAB
Bani Israel awalnya dipilih Allah lalu dimurkai Allah pangkalnya adalah karena mereka cinta dunia.
Itu dinyatakan dalam Al-Qur’an. Rasa-rasanya mau hidup 1000 tahun.
Tampak pada kisah Qarun.
Juga tampak bagaimana mereka menjadikan nubuwwah sebagai kebanggaan.
Karena itu mereka menolak mengimani Nabi Muhammad karena mereka ingin berbangga-bangga kenabian terakhir dari Bani Israel.
Termasuk cinta dunia adalah perjuangan mereka saat ini mendirikan negara adidaya yang akan menguasai seluruh dunia di bawah pimpinan Mesias mereka.
TANYA
“Dalam riwayat ada Khawarij menjadi pendukung Dajjal. Ana sempat berpikir selain karena hawa nafsu, kita tahu bahwa Khawarij itu paling kuat ibadahnya dan sangat menjauhi tahkim bahkan dengan manusia. Bagaimana mereka bisa ikut Dajjal bahkan ketika Dajjal mengaku sebagai Tuhan?
Apa karena mereka mengira Tuhan itu bisa wujudkan dalam bentuk jismiyyah Sehingga ketika Dajjal membuat Arsy palsu dan duduk di atasnya dan mengatakan dia istawa ‘alal ‘arsy, menghidupkan mematikan dan lain-lain. Bagaimana tanggapannya Ustadz Muafa?
JAWAB
Jawaban pastinya tentu gaib.
Tapi saya menduga dan menganalisisnya begini:
ciri khas khawarij sejak zaman dulu adalah, bertabur dalil tapi jahil dan dangkal dalam memahami din. Berbekal semangat tapi bodoh. Bukan mujtahid tapi berlagak seperti mujtahid. Gampang mengkafirkan mukmin dan memusuhi orang Islam yang tidak sependapat dengannya. Karena itu Ali dikafirkan, pendukungnya dikafirkan dan berani menumpahkan darah muslim atas nama ayat “tidak ada hukum kecuali hukum Allah”.
Kaum dengan deskripsi semacam ini sangat mudah terkena syubhat Dajjal karena kelemahan ilmunya.
Saat Dajjal mengaku jadi khalifah, mungkin segera saja mendukungnya sebagai khalifah.
Penentangnya dianggap bughat sehingga layak diperangi dan ditumpahkan darahnya.
Ulama yang mengkritik Dajjal langsung dicap ulama su’.
Saat Dajjal mengaku jadi Nabi isa, maka mereka juga mudah terfitnah. Karena ciri-ciri Dajjal memang mirip Nabi Isa. Langsung ikut Dajjal karena merasa itu Nabi Isa asli.
Apalagi saat Dajjal ngaku untuk menyempurnakan agama Nabi Muhammad dan tidak mengubahnya. Lengkap sudah fitnahnya. Sementara mereka lemah memahami din dan tidak merujuk mujtahid mu’tabar untuk memahami din. Mereka membuat tokoh-tokoh sendiri dan rujukan-rujukan sendiri di majelis mereka, tapi tidak merujuk kepada ulama mujtahid mutlak yang ilmunya terbukti bermanfaat untuk umat Islam sepanjang masa.
TANYA
“Misal ada orang yang jadi pengikut Dajjal, terus tobat, apakah tobatnya diterima, pak ustadz?”
JAWAB
“Iya. Diterima, selama sebelum sekarat. Ada riwayat bahwa sebagian pengikut Dajjal membelot setelah peristiwa pemuda syahid yang dibunuh Dajjal.”
TANYA
- Bisa dijelaskan secara spesifik kriteria/sifat/karakter yang menguatkan bahkan pengikut dajjal ustaz? Barangkali (jika ada) mulai dari level yang ringan hingga berat (dari kriterianya), agar kami bisa memahami dan terhindar dari kriteria/sifat itu, dan tidak samar lagi. Karena di tengah-tengah kaum muslimin disini, banyak timbul fitnah, klaim sana-sini, fatwa-fatwa yang meresahkan, awam bersikap spt mufti, dsb bahkan sangat mungkin isu palestina ini dijadikan “promosi”, “mengambil hati” umat islam untuk kepentingan duniawi
- Terkait Kemunculan al-Mahdi, bagaimana kita menyikapinya? Apakah kita wajib meyakini kemunculannya? Ataukah itu spekulasi atau bagaimana, Ustaz?
JAWAB
- Kalau berdasarkan hadis, bisa disimpulkan ada dua kelompok orang yang jadi sasaran empuk Dajjal; Pertama: Lemah pengetahuannya terhadap Allah. Sebab pengikut Dajjal itu mempertuhankan Dajjal secara tidak sadar. Perasaannya seperti menyembah Allah, padahal aslinya menyembah Dajjal. Kedua: Cinta dunia. Sebab dalil-dalil menunjukkan fitnah Dajjal itu memberi tawaran duniawi, seperti air, tanaman, emas, perak, menyembuhkan penyakit, dll. Saya khawatir seruan yang ngajak pengecut, hijrah, takut mati dan semisalnya termasuk jenis terkena penyakit cinta dunia ini
- Riwayat al-Mahdi sahih. Bahkan kata Al-Syaukānī termasuk mutawatir. Jadi wajib mengimaninya.
TANYA
Kalau tidak salah, kebanyakan pengikut Dajjal wanita, ya, Ustadz?
JAWAB
Betul. Wanita memang dominan perasaan. Mudah takluk dengan kebaikan. Mudah terfitnah dengan dunia. karena itu wajar jika dalam hadis disebut wanita adalah pengikut Dajjal terbanyak. Kecuali wanita-wanita yang dirahmati Allah.
TANYA
“Terkait kaum yahudi/Bani Israel yang sekarang, bagaimana kita bersikap kepada mereka yg punya sikap yg baik kpda muslim bahkan mereka ada yg menolak Zionisme?”
JAWAB
“Allah tidak melarang kita berbuat baik kepada kaum yang tidak memerangi kita. Yang dilarang Allah adalah membaiki, membela, dan bermanis muka kepada penjajah dan orang-orang yang memerangi kita. Haram mendukung secara langsung maupun tidak langsung.”
TANYA
Sedih Ustadz, yang secara tidak langsung ada di sisi mereka tapi lebih tepatnya mengolok-olong dan mengejek para pejuang. Padahal saya lihat orang-orang yang paham agama.
JAWAB
Memang seperti aneh jika ada informasi bahwa umat Islam menjadi pengikut Dajjal. Tapi fitnah hari ini membuat semua itu menjadi logis. Karena disamping godaan duniawi yang ditawarkan Dajjal, ada juga oknum perusak umat yang menyetempel dukungan terhadap Bani Israel dengan dalil. Ini adalah bid’ah terburuk zaman ini. Karena jika sudah benar jadi pengikut Dajjal, maka jelas statusnya menjadi kafir.
15 November 2023/ 29 Rabi’u al-Tsānī 1445 H pukul 08.53