Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Berjalan tergesa-gesa, lalu begitu dilihat orang segera saja jalannya ditenang-tenangkan dan diwibawa-wibawakan, maka itu sudah termasuk riya’!
Al-Gazzālī berkata,
Artinya,
“(di antara riyā’ adalah) seperti orang yang berjalan tergesa-gesa, lalu dilihat orang, lalu dia membaguskan cara jalannya dan meninggalkan ketergesaan itu. Agar tidak dibilang “slengekan” dan bukan orang yang berwibawa.”(Iḥyā’ ‘Ulūmiddīn, juz 3 hlm 304)
***
Ilmu tentang riya’ itu memang halus.
Ada 4 tingkatan riyā’ kata al-Gazzālī dari sisi niat.
Sebuah bahasan indah dari Sang Imam yang akan membantu kita memahami bagaimana makna ikhlas yang sejati.
Dalam kajian mendalam bait 18 nazham al-‘Imrīṭī ini saya mengupas lebih detail tentang definisi riyā’, tingkatan-tingkatannya, contoh-contohnya, dalil-dalilnya dll karena al-‘Imrīṭī memang secara khusus berlindung kepada Allah dari godaan riyā’ saat membuat manzhumahnya.
Sungguh doa yang indah dan nampaknya Allah mengabulkan doa beliau!
Buktinya ilmu beliau bermanfaat luas di dunia Islam hingga hari ini.
Kajian mendalam bait 18 lebih detail silakan dinikmati di KANAL MUNTAHA di Youtube. Atau di sini.
1 Desember 2023/ 18 Jumādā al-Ūlā 1445 H pukul 19.25