Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Ada wanita yang sangat menjaga kebersihan dan kerapihan. Tapi lisannya tajam ke suami dan anak-anak.
Ada juga wanita yang sangat lembut dan penyabar kepada suami maupun anak-anak. Tapi joroknya Masya Allah.
Mana yang lebih baik?
***
Jika pakai sudut pandang suami, maka mana yang lebih baik bagi din-nya tentu sangat subyektif. Tergantung kondisi tiap-tiap lelaki.
Sebagian lelaki ada yang memandang istri cantik, bersih dan rapi itu prioritas utama. Sebab dia merasa ujian fitnah wanita cukup berat. Ketika teringat punya istri yang cantik di rumah, maka dia bisa sangat terbantu menjaga din-nya dan menundukkan pandangan matanya. Dia lebih memilih bersabar mendengar kata-kata pedas menyakitkan dari istrinya, asal problem din-nya ini terselesaikan dengan baik.
Sebagian lelaki yang lain memandang ketenangan di rumah adalah prioritas utama. Sebab saat di luar, ujian berat yang ia rasakan lebih dominan pada hiruk pikuk ucapan manusia yang menekan psikisnya. Jadi, saat di rumah dia lebih mendambakan ketenangan. Kebersihan dan kerapian bisa dia toleransi karena dia sendiri merasa itu bukan masalah besar.
***
Ringkasnya apapun kekurangan istri, itu bukan alasan untuk membencinya. Sebab pasti ada kelebihan yang disenanginya. Itulah makna pesan Rasulullah ﷺ kepada para suami,
Artinya,
“Janganlah seorang mukmin (suami) membenci mukminah (istrinya). Kalaupun dia tidak suka salah satu wataknya, maka dia senang kelebihannya yang lain.” (H.R. Muslim)
18 Januari 2024/ 7 Rajab 1445 H pukul 13.11