Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Jika seorang istri merasa disayang dan dicintai suaminya secara luar biasa karena kelebihan duniawinya, misalnya karena kecantikannya, atau hartanya atau jasa-jasanya, maka selalu rendah hatilah.
Jangan aji mumpung.
Jangan terfitnah lalu merasa istimewa daripada wanita lainnya.
Selalu rendah hatilah dan selalu waspada. Dorong suami tetap konsisten dalam kesalihan dan keadilan.
Sebab sangat mudah bagi Allah mencabut kelebihan kita kapanpun, sehingga di hari itu nilai kita menjadi “turun” bahkan sampai level merasa “tercampakkan”.
***
Salah seorang putra Abu Bakar yang bernama Abdurrahmān jatuh cinta dengan wanita yang bernama Laila binti al-Jūdī (ليلى بنت الجودي). Lalu wanita ini dinikahinya.
Cintanya kepada Laila membuatnya menjadi pilih kasih dan tidak adil dengan istri-istrinya yang lain.
Ketika Aisyah menasihati kakaknya, jawabannya kira-kira begini,
“Sudahlah, adikku sayang. Biarkan kakakmu ini. Aku “bucin” sekali dengan istriku ini. Demi Allah, aku ini kalau mencium bibirnya seakan-akan kuhisap biji buah delima.”
***
Tak lama kemudian Allah membuat Lailā sakit sehingga gigi yang dikagumi suaminya itu dibuat rontok semuanya! Al-Żahabī menulis,
Artinya,
“Lalu dia (Lailā) ditimpa sakit hingga gigi-giginya menjadi rontok. Akhirnya Abdurrahmān menjadi menjauhinya.” (Siyar A’lām al-Nubalā’, juz 2 hlm 473)
Abdurrahman jadi bosan dan sikapnya berubah.
Pergaulannya jadi tidak enak seperti biasanya.
Lalu Aisyah menasihatinya,
“Kakak, dulu cintamu pada Laila sangat berlebihan sampai membuat istri-istrimu yang lain merasa dizalimi. Sekarang engkau tidak suka kepada Laila juga sampai level berlebihan hingga dia merasa dizalimi. Putuskan dengan tegas: Adillah kepada istrimu, atau kembalikan dia kepada keluarganya!”
Akhirnya Abdurrahman memutuskan untuk mengembalikan kepada keluarganya.
***
Yang menarik pada perbuatan Allah dalam kisah ini bagi saya adalah nasib akhir istri yang dicintai secara berlebihan dibandingkan dengan istri lain yang dicintai secara wajar.
Yang dicintai parah malah dicabut kelebihannya lalu diceraikan. Sementara yang lain yang merasa dizalimi malah nikmatnya diperpanjang.
Ah, semua hamba beriman memang wajib mawas diri.
Laki-laki maupun wanita.
Pelajaran lain: Hal duniawi yang keterlaluan dikagumi sampai melampaui batas itu sangat mungkin segera dilenyapkan Allah.
30 Januari 2024/ 19 Rajab 1445 H pukul 13.18